Analisis Kebijakan Pemerintah Dalam Hubungannya Dengan Pemasaran Kelapa Sawit (Cpo) Di Kantor Pemasaran Bersama (Kpb) Pt Perkebunan Nusantara I-Xiv, Jakarta
View/ Open
Date
1998Author
Soeratin, Boyke Setiawan
Sumarwan, Ujang
Hermawan, Aji
Metadata
Show full item recordAbstract
Dari geladikarya ini dapat dilihat bahwa faktor-faktor intern kebijaksanaan pemerintah dan faktor-faktor ekstern perusahaan sangat mempengaruhi konsumsi, stok produksi, harga jual, hingga distribusi CPO sehingga dampaknya pada pemenuhan kebutuhan industri minyak goreng Indonesia.
Dalam hal ini KPB PTPN I s.d. XIV yang bertugas melakukan pemasaran hasil-hasil produksi dari PT. Perkebunan Nusantara dan sebagian swasta memiliki kemampuan bersaing dan kelebihan komparatif yang baik sehingga salah satu divisi di bidang sawit dan nyiur dalam menghadapi kemampuan sinergi pemasaran CPO dapat benar-benar menghadapi persaingan yang sehat dengan pihak-pihak lainnya.
Dengan produksi CPO tahun 1997 untuk BUMN PTPN telah menghasilkan 1.888.324 ton, perusahaan besar swasta 2.634.757 ton dan Perkebunan Rakyat 1.469.587 ton sehingga total perkembangan produksi CPO adalah 5.992.668 ton.
Sedangkan kapasitas terpasang pabrik minyak goreng dan hubungannya dengan produksi CPO pada tahun 1997 sebesar 7.073.575 ton.
Untuk harga, dewasa ini terdapat gejolak harga minyak goreng yang pada hakekatnya disebabkan oleh naiknya ekspor CPO dan produk olahan lainnya sebagai akibat dari meningkatnya harga CPO di luar negeri dan melemahnya kurs rupiah.
Collections
- MT - Business [1571]