Show simple item record

dc.contributor.advisorDana, Darnas
dc.contributor.advisorRiani, Etty
dc.contributor.authorPamudi
dc.date.accessioned2024-05-17T08:56:40Z
dc.date.available2024-05-17T08:56:40Z
dc.date.issued1997
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/150450
dc.description.abstractPenelitian dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan dan kelangsungan hidup post larva udang windu (Penaeus monodon Fabr.) asal Cilacap dan hibridnya (betina asal Cilacap dan jantan asal Aceh) yang diinfeksi Monodon baculovirus (MBV) pada lama infeksi yang berbeda (0,1,2,3, dan 6 jam) selama 2 bulan. Pengadaan udang uji dilakukan di Unit Pembenihan Udang Pejamben (PUN) Labuan, Jawa Barat. Pembuatan inokulum MBV dilakukan di Laboratorium Kesehatan Ikan, Fakultas Perikanan IPB. Pemeliharaan dan pengamatan udang uji dilakukan di Pusat Studi Ilmu Kelautan IPB, Ancol, Jakarta. Udang uji diinfeksi dengan virus MBV mengikuti metode Sano et al. (1985), di mana inokulum MBV dilarutkan dalam 1 liter air laut dan ditambahkan 10 ppm Oxytetracycline untuk mencegah infeksi bakteri patogen. Kemudian udang uji dipelihara dalam wadah pemeliharaan dengan kepadatan 30 ekor/0,07 m² selama 2 bulan pertama sejak masa inokulasi (PL 11). Pakan diberikan secara ad libitum berupa pellet dan nauplii Artemia. Sampling udang uji untuk pengukuran pertumbuhan dilakukan 5 hari sekali, sedangkan pengukuran data kualitas air, penyifonan, dan pengamatan mortalitas udang uji dilakukan setiap hari. Hasil pengamatan pertumbuhan pada post larva udang windu dari kedua jenis induk yang diberi perlakuan infeksi virus MBV menunjukkan adanya perbedaan yang sedikit lebih baik dibandingkan dengan kontrol namun tidak berbeda secara statistik, dan udang uji asal hibrid menunjukkan pertumbuhan yang sedikit lebih baik dibandingkan dengan udang uji asal Cilacap dan berbeda secara statistik (P<0,1). Sedangkan kelangsungan hidup pada setiap perlakuan didapatkan hasil yang tidak berbeda nyata (P<0,05). Dan hubungan antara perlakuan infeksi dan prevalensi didapatkan hasil yang berbanding lurus kecuali pada perlakuan 6 jam (jenis udang C1, H1, dan H2), yang diduga karena berkurangnya tingkat stress yang ditimbulkan. Juga tidak terdapat hubungan positif antara SR dengan prevalensi. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePertumbuhan dan kelangsungan hidup post larva udang windu (Penaeus monodon Fabr.) asal Cilacap dan Hibrid Cilacap-Aceh yang diinfeksi Monodon baculovirus (MBV)id
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record