Show simple item record

dc.contributor.advisorSumantadinata, Komar
dc.contributor.advisorArfah, Harton
dc.contributor.authorKrisiwiyati, Wiwin Sri
dc.date.accessioned2024-05-17T05:48:25Z
dc.date.available2024-05-17T05:48:25Z
dc.date.issued1999
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/150361
dc.description.abstractIkan koi (Cyprinus carpio L.) merupakan salah satu jenis ikan hias air tawar yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi dikarenakan mempunyai nilai estetika dengan aneka warna dan pola warna serta bentuk tubuh yang unik. Penamaan untuk setiap jenis koi umumnya didasarkan pada warna dan pola warna yang dimilikinya. Namun biasanya dari satu kali pemijahan, hanya sedikit sekali diperoleh keturunan koi yang berpola warna bagus (cemerlang, jelas dan simetris). Hal inilah yang menjadikan salah satu kendala dalam pengembangbiakkan koi. Salah satu cara untuk memperbaiki sifat-sifat yang ada pada koi seperti halnya warna dan pola warna serta bentuk tubuh yang unik tersebut dapat ditempuh melalui persilangan. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui persentase fenotip warna yang diwariskan oleh induk koi pada keturunannya. Pelaksanaan percobaan berlangsung di Selabintana (Sukabumi) dan di Laboratorium Pengembangbiakan Ikan dan Genetika Ikan, Kolam Percobaan Babakan, Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor dari tanggal 28 Maret 1998 sampai dengan 12 Juli 1998. Percobaan ini terdiri dari 5 macam persilangan ikan koi yaitu antara koi Putih- merah (Kohaku) dengan koi Putih-merah (Kohaku), Kohaku dengan koi Putih dengan satu bercak merah di atas kepala (Tancho-kohaku), Kohaku dengan koi Merah-hitam (Hi-utsuri), Kohaku dengan koi Putih-hitam (Shiro-bekko) dan Kohaku dengan koi Putih-merah-hitam (Sanke) melalui proses pemijahan yang dilanjutkan dengan pembuahan secara buatan. Induk betina dirangsang dengan menyuntikkan ovaprim dan ekstrak kelenjar hipofisa. Telur dan sperma diperoleh dengan cara pengurutan. Penetasan telur berlangsung dalam akuarium dan masa pendederan berlangsung dalam bak semen. Pakan yang diberikan berupa pakan alami dan pakan buatan berturut-turut adalah Daphnia sp, nauplius Artemia sp, cacing rambut, pakan udang dan pellet sebanyak 4 kali sehari dengan dosis secukupnya (adlibitum) dan untuk menjaga agar kualitas air tetap terjaga dilakukan penyiponan dan pergantian air sebanyak 20-25%. Pemeliharaan ikan koi setiap hasil persilangan berlangsung selama 3 bulan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePenotip warna keturunan dari hasil persilangan antara ikan koi (cyprinus carpio L.) betina kohaku dengan ikan koi jantan kohaku, tancho-kohaku, hi-utsuri, Shiro-Bekko dan Sankeid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record