Penggunaan daya hantar listrik sebagai indikator media isoosmotik terhadap respon fisiologis, kinerja pertumbuhan, dan sintasan benih ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan parameter daya hantar listrik tubuh dan media dalam menentukan media mendekati isoosmotik bagi tubuh ikan bawal air tawar, serta melihat pengaruhnya terhadap respon fisiologis, kinerja pertumbuhan, dan sintasan. Penelitian ini terdiri atas dua tahap yaitu, penelitian pendahuluan untuk menentukan media yang mendekati isoosmotik berdasarkan daya hantar listrik media dan tubuh ikan serta penelitian utama berupa pemeliharaan ikan selama 10 hari pada perlakuan media salinitas yang berbeda (0 ppt, 3 ppt, dan 6 ppt). Masing-masing perlakuan dilakukan dua ulangan dengan diberi pakan diberikan berdasarkan FR 5% selama pemeliharaan. Berdasarkan penelitian pendahuluan diperoleh hubungan korelasi positif antara daya hantar listrik dengan salinitas, dengan persamaan Y = 0,6231+1,618 Χ, dimana Y merupakan daya hantar listrik dan X adalah salinitas. Pada berbagai jenis ukuran ikan bawal air tawar yang digunakan, yaitu 5-6 cm, 6-7 cm, dan 8-9 cm diperoleh daya hantar listrik tubuh ikan berturut-turut sebesar 6,14 mS/cm, 6,05 mS/cm, dan 5,54 mS/cm sehingga diperoleh media yang mendekati isoosmotik bagi tubuh ikan berdasarkan persamaan Y = 0,6231 + 1,618 X, adalah 3,41 ppt, 3,35 ppt, dan 3,04 ppt. Dengan demikian media yang mendekati isoosmotik adalah salinitas 3 ppt. Perlakuan 3 ppt menunjukkan gradien paling kecil terhadap tubuh ikan dan media serta kadar glukosa darah. Kadar eritrosit dan hemoglobin ikan pada semua perlakuan berada dibawah kisaran normal sedangkan kadar leukosit untuk semua perlakuan berada diatas kisaran normal. Berdasarkan hasil kinerja pertumbuhan, perlakuan 3 ppt menunjukkan pertambahan panjang, pertumbuhan bobot, dan laju pertumbuhan harian tertinggi serta tingkat kelangsungan hidup. Jumlah konsumsi pakan tertinggi diperoleh pada perlakuan 0 ppt. Kondisi kualitas air selama pemeliharaan masih berada pada kisaran yang dapat ditolerir oleh ikan.