Pengaruh penyuntikan berbagai dosis sari kelenjar hipofisa ikan mas terhadap kualitas sperma ikan nilem

Abstract

Percobaan ini dilakukan di Kelar Percobaan Institut Pertanian Bogor, Darmaga, Bogor. Tujuan dari percobaan ini ialah untuk mengetahui produksi sperma ikan nilem (Osteochilus hasselti C.V.) yang disuntik dengan sari kelenjar hipofisa ikan mas (Cyprinus carpio L.) dalam tiga dosis yang berbeda. Percobaan ini menggunakan teknik hipofisasi yang dimulai oleh houssay pada tahun 1931 di Brazil. Dengan adanya teknik hipofisasi ini faktor lingkungan bukan merupakan faktor utama sebagai perangsang pemijahan. Hipofisasi bagi ikan nilem (Osteochilus hasselti C.V.) jantan dimaksudkan untuk lebih memperbanyak volume sperma sehingga dalam pemijahan buatan diperlukan induk jantan yang relatif sedikit. Sebagai ikan uji (resipien) adalah ikan nilem (Osteochilus hasmelti C.V.) jantan yang sudah matang gonad berjumlah 48 ekor dan berat tiap individu berkisar antara 55 75 gram sedangkan untuk ikan donor dipilih ikan mas (Cyprinus carpio L.) betina yang sudah matang telur sebanyak dua dengan berat total 2,861 kg. Perlakuan dalam percobaan ini adalah perbedaan dosis sari kelenjar hipofisa yang diberikan dalam satu kali penyuntikan. Adapun perlakuannya adalah sebagai berikut: perlakuan A (kontrol), perlakuan B (½ dosis), perlakuan C (1 dosis) dan perlakuan D (1½ dosis). Uji statistik memperlihatkan adanya beda nyata dari tiga dosis yang diberikan terhadap produksi sperma ikan nilem (Osteochilus hasselti C.V.). Semakin tinggi dosis sari kelenjar hipofisa ikan mas diberikan, semakin tinggi volume sperma yang dihasilkan….