Memepelajari alat Pengering Padi Tipe Bak Sirkulasi Ulang Model RDT-22C Di Perusahaan Umum "Sang hyang Seri" Sukamndi
Abstract
Salah satu program intensifikasi pertanian adalah peningkatan dalam penggunaan benih varietas unggul, sehingga sangat penting untuk ditingkatkan, baik kwalitas, maupun kwantitasnya. Dengan demikian diharapkan dapat meningkat- kan produksi padi di Indonesia, serta dapat menguntungkan bagi petani.
Usaha intensifikasi dalam bidang pertanian kurang berhasil tanpa diikuti dengan penanganan yang baik terhadap hasil pertanian tersebut. Tindakan-tindakan penanganan yang baik terhadap hasil pertanian tersebut, yaitu dengan memper- baiki cara dan alat pemanenan, pengangkutan, pengeringan, penggilingan dan penyimpanan.
Pengeringan merupakan usaha untuk menghasilkan mutu yang lebih baik dari hasil pertanian. Dengan pengeringan dapat dicegah kerusakan akibat serangga dan mikro-organisma yang dapat menyebabkan penurunan mutu selama penyimpanan.
Pengeringan padi dalam bentuk gabah dapat dilakukan dengan jalan penjemuran (alamiah) dan dengan menggunakan alat pengering (buatan). Penjemuran tidak praktis bilamana gabah yang dikeringkan dalam jumlah banyak, karena memerlukan tempat yang cukup luas, tenaga kerja yang banyak dan sangat tergantung terhadap cuaca.
Pengamatan ini bertujuan untuk mempelajari bagian-bagian alat pengering, proses pengeringan, kontrol pengeringan, laju pengeringan, penggunaan bahan bakar, efisiensi panas keseluruhan, serta biaya pengeringan dari alat penge- ring benih padi tipe bak sirkulasi ulang (recirculating batch drier) model RDT-22C.
Dari hasil pengamatan, maka secara garis besarnya alat pengering ini dapat dibagi dalam lima bagian, yaitu (a) Ruang pengeringan, (b) peralatan kipas dan pemanas, (c) sa- luran udara pengering, (d) peralatan sirkulasi, dan (e) alat pengukur…dst