Show simple item record

dc.contributor.advisorDaywin, Frans Jusuf
dc.contributor.authorKuntjoro, Harry Susanto
dc.date.accessioned2024-05-14T07:45:58Z
dc.date.available2024-05-14T07:45:58Z
dc.date.issued1976
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/149667
dc.description.abstractPrinsip-prinsip teknologi yang pokok dalam kemajuan mekanisasi pertanian sebenarnya telah banyak dirintis oleh negara-negara lain yang industrinya telah maju. Oleh karena itu usaha mekanisasi pertanian akan lebih banyak merupa- kan adaptasi atau penerapan prinsip-prinsip sesuai dengan keadaan iklim dan teknologi pertanian di Indonesia. Dalam rangka peningkatan produksi pertanian pada umumnya, maka penggunaan peralatan pertanian semakin populer di kalangan masyarakat tani. Sampai saat ini alat tanam yang lazim digunakan untuk menanam palawija adalah tugal. Dikenal pula dua macam alat tanam yang lain yaitu tugel otomatis dan alat tanam tipe dorong. Dalam penanaman dengan alat tanam tugal dan tugal otomatis, penggunaan waktu kurang efisien. Selain itu tugal otomatis memiliki ukuran sel alat pengatur benih (metering device) yang terlalu besar, demikian juga dengan alat tanam tipe dorong. Penelitian ini bertujuan untuk membuat suatu alat tanam yang dapat mengurangi kelemahan dalam penggunaan waktu dan ukuran sel alat pengatur benih. Dalam pengujian alat tanam untuk penanaman kedele, dipergunakan alat tanam ti- pe tarik (yang dibuat), alat tanam tipe dorong, tugal otomatis dan tugal. Dipelajari pula efektifitas alat-a alat tanam tersebut. Dalam penelitian di lapangan diharapkan bahwa basil penanaman kedele akan mempunyai jarak tanam dalam baris 20 cm, kedalaman penanaman 4 sampai 5 cm dan jumlah benih 3 butir setiap lubang. Hasil penanaman dengan tugal ialah dengan jarak tanam 20.3 cm, kedalaman 4.3 cm dan jumlah benih 3 butir setiap lubang. Hasil penanaman dengan alat tanam tipe tarik ialah dengan jarak tanam 20.8 cm, kedalaman 4.6 cm dan jumlah benih 2 butir setiap lubang. Hasil penanaman dengan alat tanam tipe dorong ialah dengan jarak tanam 16.0 cm, kedalaman 4.4 cm dan jumlah benih 6 butir setiap lubang. Hasil penanaman dengan tugal otomatis ialah dengan jarak tanam 20.2 om, kedalaman 4.4 cm dan jumlah benih 21 butir setiap lubang. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcMempelajari Efektifitas Alat Tanam Tipe Tarik, Alat Tanah Tipe Dorong, Tugal Otomatis Dan Tugal Pada Penanaman Kedele (Glycine max L. Meer)id
dc.titleMempelajari Efektifitas Alat Tanam Tipe Tarik, Alat Tanah Tipe Dorong, Tugal Otomatis Dan Tugal Pada Penanaman Kedele (Glycine max L. Meer)id
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record