Evaluasi Penerapan Good Farming Practice pada Peternakan Rakyat Sapi Potong di Situ Bolang Indramayu
Abstract
Produktivitas ternak sapi potong domestik belum cukup untuk memenuhi
kebutuhan dalam negeri. Sebanyak 90% peternakan sapi di Indonesia dikelola
secara tradisional. Penelitian bertujuan mengevaluasi pengelolaan peternakan sapi
potong di Peternakan Situ Bolang sesuai Peraturan Menteri Pertanian Republik
Indonesia Nomor 46/Permentan/PK.210/8/2015 tentang Good Farming Practice
untuk Sapi Potong. Penelitian menggunakan analisis deskriptif kualitatif
wawancara kepada 33 responden menggunakan kuesioner dan pengamatan secara
langsung. Hasil penelitian dapat dilihat dari nilai aspek Good Farming Practice
yaitu pembibitan dan reproduksi, manajemen pakan, tata laksana pemeliharaan,
perkandangan, dan kesejahteraan ternak. Penerapan GFP oleh peternak rakyat di
Situbolang Indramayu mendapatkan nilai 2,05 tergolong dalam kategori sangat
kurang. Domestic beef cattle productivity is not sufficient to meet domestic demand.
As many as 90% of cattle farms in Indonesia are managed traditionally. The study
aimed to evaluate the management of beef cattle farming in Situ Bolang Farm
according to the Regulation of the Minister of Agriculture of the Republic of
Indonesia Number 46/Permentan/PK.210/8/2015 about Good Farming Practice for
Beef Cattle. The study used descriptive qualitative analysis of interviews with 33
respondents using questionnaires and direct observation. The results of the study
can be seen from the value of aspects of breeding and reproduction, feed
management, rearing procedures, cowshed, and animal welfare. Implementation of
GFP by smallholder farmers in Situbolang Indramayu received a score of 2.05,
which is classified as very lacking.