Nilai Difusifitas Panas Kedelai Tumpukan (Glycine max (L.) Merr.)
View/ Open
Date
1985Author
Surjadjaja, Tien
Purwadaria, Hadi Karia
Budiastra, I Wayan
Metadata
Show full item recordAbstract
Kedelai yang mengandung 35 persen protein merupakan sumber protein nabati yang potensial. Produksi kedelai di Indonesia 0.7 0.9 ton/ha sedangkan kebutuhan kedelai men- capai 1 juta ton pada tahun 1988, sehingga perlu diadakan peningkatan produksi dan penanganan pasca panen yang memi- nimumkan susut. Pengetahuan mengenai sifat panas diantara- nya difusifitas panas dibutuhkan untuk menganalisa masalah pindah panas dalam kegiatan pasca panen seoptimum mungkin. Penelitian yang telah dilakukan bertujuan untuk menda-
patkan nilai difusifitas panas (x) kedelai tumpukan dengan
metoda "finite difference", menguji keabsahan nilai ter-
sebut dan menentukan parameter yang berpengaruh terhadap
nilai kedelai tumpukan.
Prosedur kerja yang dilakukan adalah pembuatan wadah kedelai, pembersihan kedelai, penentuan kadar air dan masa jenis kedelai tumpukan, pemasangan termokopel dan pengukur- an penurunan suhu kedelai tumpukan selama pendinginan.
Nilai difusifitas panas dihitung dengan menggunakan data hubungan suhu-waktu dan metoda "finite difference" terhadap dua varietas kedelai yaitu varietas Orba dan Wilis pada empat tingkat kadar air yang berbeda.