Mempelajari pengaruh natrium benzoat terhadap daya awet santan kelapa dengan bahan pengemulsi
Abstract
Telah diteliti penambahan CMC, tween 80 dan natrium benzoat terhadap emulsi santan kelapa untuk meningkatkan kestabilan emulsi dan daya awet santan kelapa.
Santan dibuat dari daging buah kelapa dengan perbandingan antara air yang ditambahkan dengan daging buah kelapa dua dibanding satu. Kemudian ditambahkan CMC sebanyak satu persen, tween 80 sebanyak 0,2 persen serta ditambahkan natrium benzcat sebanyak 0,1, 0,2 dan 0,3 persen. Pengamatan dilakukan selang tiga hari sampai hari kesembilan terhadap kadar asam lemak bebas, pH, kadar lemak, kadar protein, kadar air dan sifat organoleptik yang meliputi bau dan warna. Rancangan percobaan yang dipergunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan ulangan tiga kali.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kestabilan emulsi santan dapat dipertahankan selama enam hari dengan penambahan tween 80 sebanyak 0,2 persen. Natrium benzoat dengan konsentrasi 0,3 persen merupakan perlakuan yang terbaik dalam percobaan ini, dimana setelah penyimpanan kadar lemak masih relatif tinggi (11,09 persen), Kadar asam lemak bebas yang
paling rendah (1,74 persen) dan pH masih tetap tinggi (4,10). Perlakuan natrium benzoat 0,1 persen merupakan perlakuan terburuk, dimana setelah penyimpanan kadar lemak paling rendah (10,53 persen), kadar asam lemak bebas yang paling tinggi (2,19 persen) dan pH yang sangat rendah (3,50). Selama penyimpanan terjadi penurunan kadar protein dan kenaikan kadar air. Sifat organoleptik yang meliputi bau dan warna juga mengalami penurunan skor selama penyimpanan, yang berarti penurunan dalam hal mutunya.