Mempelajari pengaruh umur buah kelapa, penambahan NaHS)3 dan suhu pengeringan terhadap karakteristik mutu kelapa parut kering (Desiccated coconut)

Abstract

Indonesia adalah negara penghasil kelapa kedua terbesar setelah Philipina dengan jumlah produksi pada tahun 1986 sebanyak 2 098 189 ton ekuivalen kopra atau lebih kurang 10 491 juta butir kelapa segar, dengan perkebunan seluas 3 182 302 ha. Selain untuk minyak dan santan, kelapa juga dapat digunakan untuk bahan makanan seperti kelapa parut kering (desiccated coconut). Kelapa parut kering (KPK) merupakan salah satu bentuk produk daging kelapa yang dikeringkan, dihancurkan dari daging buah kelapa (meat) dan diproses pada kondisi hygienik yang tepat untuk konsumsi manusia. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh umur buah kelapa, penambahan NaHSO3 dan suhu pengeringan terhadap karakteristik mutu kelapa parut kering (desiccated coconut). Dari hasil penelitian ini diharapkan suatu teknik pembuatan KPK dan penampakan KPK yang baik. Penelitian ini dilakukan dengan 3 perlakuan, yaitu umur buah (10, 11, 12 dan 13 bulan), konsentrasi NaHSO3 (0, 1000 dan 2000 ppm) dan suhu pengeringan (60, 70 dan 80°C). Analisa yang dilakukan adalah kadar air, lemak, asam lemak bebas, derajat putih, hasil santan, viskositas, kadar air dan total bahan padat santan KPK.