Optimasi hidrolisis hemiselulosa tandan kosong kelapa sawit dengan menggunakan asam sulfat encer
Abstract
Tandan kosong kelapa sawit yang termasuk limbah lignoselulosik merupakan sumber selulosa yang belum banyak dimanfaatkan. Sebagai bahan organik polisakarida, pada dasarnya limbah tandan kosong kelapa sawit ini dapat diolah menjadi produk gula dengan cara hidrolisis.
Tidak cukupnya luas permukaan untuk reaksi antara enzim dan substrat, struktur berkristal selulosa dan adanya lignin-hemiselulosa yang mengelilingi selulosa membuat hidrolisis ini sulit dilakukan. Selain itu ukuran pori yang cukup kecil sebelum biomassa mengalami perlakuan pendahuluan, juga membuat proses hidrolisis semakin sulit dilakukan. Oleh karena itu sebelum hidrolisis perlu dilakukan suatu perlakuan pendahuluan untuk mengurangi hambatan tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mencari kondisi optimum perlakuan pendahuluan hidrolisis hemiselulosa tandan kosong kelapa sawit dengan menggunakan asam sulfat encer.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Response Surface Methodology dengan Rotatable Central Composite Design. Tiga faktor yang dipelajari meliputi kadar asam sulfat (0.3, 1, 2, 3 dan 3.7 persen), suhu hidrolisis (77, 85, 93, 98.5 dan 71.5°C) dan waktu hidrolisis (4.6, 6, 8, 10 dan 11.4 jam). Jumlah semua perlakuan adalah 20. Analisis yang dilakukan meliputi kadar air, kadar hemiselulosa, kadar selulosa dan kadar lignin untuk sisaan (residu), serta kadar xilosa, kadar arabinosa dan kadar glukosa untuk saringan (filtrat).