Show simple item record

dc.contributor.advisorHardjo, Suhadi
dc.contributor.advisorSoedarmadi
dc.contributor.authorListyawati, Wida
dc.date.accessioned2024-04-24T08:05:31Z
dc.date.available2024-04-24T08:05:31Z
dc.date.issued1988
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/147222
dc.description.abstractProses pembuatan silase disebut ensilase dan tujuan proses ini untuk mengawetkan bahan pakan. Ensilase telah banyak berkembang dengan mencampurkan bahan-bahan tambahan yang bertujuan untuk mempercepat proses keasaman, mencegah tidak. terlalu banyaknya nutrisi yang hilang, dan meningkatkan nilai nutrisi dari silase saat proses ensilase. Ensilase tidak saja dipakai untuk mengawetkan hasil atau limbah pertanian tetapi juga hasil perikanan. Tujuan umum dari penelitian ini ingin mengetahui hasil dari proses selama pembuatan silase dari limbah pertanian, sedang tujuan khusus adalah ingin mengetahui pengaruh penambahan kotoran (faeces) ayam yang telah dikeringkan ke dalam proses pembuatan silase sebagai sumber nitrogen bukan protein (NPN). Untuk mencapai tujuan tersebut dibuat rancangan percobaan blok acak dengan dua kali ulangan. Bahan yang dipakai adalah rumput gajah (Pennisetum purpureum), dedak halus, dan molase (tetes). Untuk mengetahui pengaruh kotoran ayam ter- hadap hasil silase, dicampurkan kotoran ayam waktu pembuatan silase dengan persentase 0, 10, 15, dan 20. Cara pembuatan silase adalah sebagai berikut, setelah rumput dipanen, dipotong-potong, kemudian dilayukan selama 24 jam ditempat teduh. Dicampur dengan dedak halus, tetes, dan kotoran ayam yang sudah kering. Campuran pakan tersebut dimasukkan ke dalam dua lapis kantong plastik transparan, kemudian dimampatkan sampai padat. Kantong plastik ditutup sede- mikian rupa sehingga udara dalam kantong menjadi sangat sedikit. Kantong-kantong plastik yang telah diisi bahan silase dan telah ditutup rapat dimasukkan ke dalam lubang tanah yang telah dilapisi plastik, kemudian ditimbun dengan tanah. Di atas lubang yang telah ditutup tanah didirikan bangunan ber- atap untuk mencegah masuknya air hujan ke dalam lubang. Untuk mengetahui hasil dari proses ensilass dilakukan analisa sifat fisik dan kimia dari silase pada hari ke 0, 10, 20, dan 30 di laboratorium Jurusan Teknologi Industri Pertanian FATETA-IPB. Hasil dari proses pembuatan silase secara umum ialah kadar air meningkat, kadar NFE, protein kasar dan NPN meningkat sampai hari ke 20, kemudian menurun, sedangkan pH menurun. Penurunan pH pada silase yang menggunakan koto- ran ayam agak lambat, sedangkan peningkatan kadar protein ka- sar dan NPN sangat tinggi dan mencapai maksimum pada hari ke 20 kemudian menurun setelah hari tersebut. Dari hasil penelitian ternyata penambahan kotoran ayam dalam pembuatan….dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcProses pembuatan silase dengan menggunakan limbah ternak ayamid
dc.titleProses pembuatan silase dengan menggunakan limbah ternak ayamid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record