Pengaruh pemberian madu dan kayu manis (Cinnamomun burmanii) terhadap kadar gula darah tikus putih penderita Diabetes Mellitus tipe II
Abstract
Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan
kadar glukosa darah melebihi batas normal yang diakibatkan oleh tubuh kekurangan
insulin atau mengalami resistensi insulin. Penyakit ini sudah menjadi penyakit yang
mendunia yang dapat menyerang semua lapisan masyarakat dan semua umur.
Penyakit DM ini menjadi perhatian dunia karena prevalensinya dari tahun ke tahun
semakin meningkat dan penyakit DM ini merupakan penyakit yang berhubungan
dengan risiko gangguan kardiovaskular yang dapat meningkatkan mortalitas di dunia
saat ini, khususnya di Indonesia.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengukur pengaruh tingkat
pemberian kayu manis, madu dan campuran madu dan kayu manis terhadap kadar
gula darah tikus penderita DM tipe II. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium
Lapang Satwa Harapan Blok A, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi
Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor untuk pemeliharaan hewan
model; Laboratorium Nutrisi Pedaging dan Kerja, Departemen Ilmu Nutri dan
Teknologi Pakan untuk pembuatan ransum kontrol dan uji proksimat. Penelitian ini
dilakukan dari bulan November 2011 hingga bulan Maret 2012.
Penelitian ini menggunakan 45 ekor tikus putih galur Sprague dawley yang
positif DM II dengan umur satu bulan dan bobot badan 100 g. Tikus tersebut terbagi
menjadi lima kelompok perlakuan, masing-masing kelompok perlakuan terbagi
menjadi tiga kali pengulangan. Grup pertama (K) yaitu grup yang diberikan ransum
kontrol dan air minum, grup kedua (M) yaitu grup yang diberikan ransum kontrol
dan madu 1 ml/ekor, grup ketiga (CM) yaitu grup yang diberikan ransum kontrol dan
kayu manis 0,004 g/ekor, grup keempat (C1M) yaitu grup yang diberikan ransum
kontrol, madu 1 ml dan kayu manis 0,004 g dan grup yang kelima (C2M) yaitu grup
yang diberikan ransum kontrol, madu 1 ml dan kayu manis 0,008g dan masingmasing perlakuan terdiri dari sembilan ekor hewan model. Masa perlakuan dilakukan
selama dua hari. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL
faktorial intime. Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah jumlah konsumsi
karbohidart dan kalori yang masuk kedalam tubuh dan kadar glukosa darah. Hasil
pengukuran konsumsi karbohidrat minimal 5,83 – 7,09 g dengan asupan kalori
sebesar 32,16 – 38,64 kalori/ekor/hari. Pengukuran kadar glukosa darah dilakukan
pada 30 menit, 60 menit, 24 jam, 26 jam setelah pemberian perlakuan. Analisis data
dilakukan dengan menggunakan program SAS 9.1.3.
Hasil pengukuran kadar glukosa darah sebelum diinduksi aloksan rata-rata
92,27 ± 26,89 mg/dl, setelah diinduksi aloksan rata-rata kadar glukosa darah 398,13
± 169,10 mg/dl dan setelah diberikan perlakuan 306,79 ± 177,13 mg/dl.Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan kontrol, madu, kayu manis dan
campuran madu dan kayu manis memberikan pengaruh yang signifikan dalam
menurunkan kadar glukosa darah (p<0,05) tetapi waktu yang ditetapkan dalam
pengambilan data tidak berpengaruh nyata (p>0,05). Pengaruh penginduksian
aloksan dengan dosis 125 cc/Kg BB telah mengakibatkan kerusakan sel β pankreas.
Perlakuan madu lebih efektif dalam menurunkan kadar glukosa darah bila
dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Pemberian kayu manis kurang efektif
dalam penurunan kadar glukosa darah bila kondisi pankreas rusak total. Waktu yang
ditentukan yaitu 30 menit, 60 menit, 24 jam dan 26 jam dalam pengambilan data
tidak berpengaruh dalam penurunan kadar glukosa darah.
