Pengaruh Volume Gliserol Dalam Mani Beku Butiran Terhadap Aktifasi Sperma Pada Sapi Jantan Holstrin Friesian
View/ Open
Date
1981Author
Noorsapto, Asep
Djojosudarmo, Suharto
Taurin, Mansoerdin Buyung
Metadata
Show full item recordAbstract
Dalam rangka menunjang program gizi, masalah peternakan di Indonesia telah sampai pada kenyataan perlu mendapat perhatian yang lebih besar. Mengingat protein hewani sebagai zat makanan yang sangat diperlukan bagi pertumbuhan dan kesehatan setiap individu manusia, serta protein hewani bersumber dari hasil ternak (daging, susu dan telur) maka untuk keberhasilan program tersebut perlu pengembangan di sektor peternakan.
Konsumsi protein hewani di negara-negara berkembang pada umumnya jauh lebih tinggi dibandingkan di negara - negara sedang berkembang. Tingkat konsumsi protein hewani di negara-negara berkembang pada umumnya mencapai 54 g per orang per hari, sedangkan di negara-negara sedang berkembang pada umumnya kurang dari 14 g per orang per hari dan untuk Indonesia angka tersebut ditaksir sekitar 4 g per orang per hari dengan penyebaran tidak merata (Natasasmita, 1979). Padahal menurut anjuran minimal adalah 20 g per orang per hari.
Menjawab tantangan di atas haruslah dilakukan tindakan-tindakan yang dapat diterima baik dan praktis, bukan saja hanya membatasi pertambahan populasi penduduk tetapi haruslah dilakukan usaha ke arah peningkatan produksi ternak. ...