Efek hormon PMSG (Pregnant Mare Serum Gonadotrophin) terhadap pertumbuhan fetus dan pendugaan tipe kebuntingan berdasarkan bobot badan, lingkar perut induk domba lokal selama kebuntingan 0-15 minggu
View/ Open
Date
1996Author
Arief, Abdul Hamid
Wiradaya, Tantan R.
Manalu, Wasmen
Metadata
Show full item recordAbstract
Tingkat prolifikasi yang berbeda akan menyebabkan perbedaan dalam pertumbuhan dan perkembangan fetus selama kebuntingan, terutama pertumbuhan organ dan tubuh fetus. Perbedaan tersebut juga akan mempengaruhi perubahan bobot badan dan lingkar induk domba. Perubahan bobot badan dan perubahan lingkar perut induk domba bunting dapat dijadikan sebagai parameter penduga (dihasilkan suatu persamaan regresi) untuk menentukan tipe kebuntingan. Dengan sistem pendugaan tersebut proses seleksi yang mengarah ke perbaikan manajemen dan tatalaksana dalam budidaya ternak domba akan mudah dilakukan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari suatu bentuk persamaan yang dapat digunakan sebagai penduga (gambaran) untuk menentukan tipe kebuntingan, umur kebuntingan, dan untuk mengetahui pola pertumbuhan dan perkembangan fetus pada induk domba dengan tipe kebuntingan yang berbeda melalui penyuntikan hormon PMSG.
Penelitian ini dilakukan di kandang penelitian FKH-IPB dan Laboratorium Fisiologi
FKH-IPB. Dimulai pada bulan Oktober 1995 sampai dengan Januari 1996. Parameter
yang diukur meliputi bobot badan dan lingkar perut induk, dan jumlah dan bobot fetus, panjang fetus, lingkar dada fetus, panjang kaki fetus, bobot bagian fetus (kepala, leher, tubuh, kaki) dan bobot organ tubuh internal (hati, jantung, ginjal dan paru-paru). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (R.A.L), dengan model analisis regresi berganda "Model Metode Do Little".
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendugaan tipe kebuntingan (jumlah anak yang terdapat dalam kandungan) induk domba bisa dilakukan berdasarkan perubahan lingkar perut yaitu mulai dari umur kebuntingan sembilan minggu, sedangkan perubahan bobot badan tidak bisa dipakai sebagai penduga tipe kebuntingan (P>0,05). Hormon PMSG ternyata meningkatkan bobot fetus (P<0,05), sedangkan pertumbuhan fetus (bobot fetus) berdasarkan tipe kelahiran menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05) pada umur tujuh minggu. Pertumbuhan fetus (ukuran fetus, bobot bagian fetus, organ dalam fetus) ternyata juga dipengaruhi oleh adanya hormon PMSG dan tipe kelahiran.