Show simple item record

dc.contributor.advisorSudono, Adi
dc.contributor.advisorMoesa, Zulfikar
dc.contributor.authorSuprayogi, Bambang
dc.date.accessioned2024-04-23T07:25:22Z
dc.date.available2024-04-23T07:25:22Z
dc.date.issued1983
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/147001
dc.description.abstractPenelitian dilakukan di Grati, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, selama sepuluh minggu sejak tanggal 25 Febuari sampai 7 Mei 1983. Tujuan penelitian untuk mengetahui keefisienan penggunaan faktor-faktor produksi dan kelayakan usahanya. Di samping itu dianalisis pula keefisienan setiap mata-rantai tata niaga susu di daerah ini. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Studi Kasus dan sampel yang diambil berdasarkan penarikan contoh "Quota Sampling". Dalam analisis keefisienan penggunaan faktor-faktor produksi dan kelayakan usahanya, di- lakukan klasifikasi kelompok peternak berdasarkan jumlah pemilikan sapi betina dewasa. Guna mengetahui pengaruh faktor-faktor produksi yang digunakan setiap kelompok peternak terhadap penerimaannya digunakan fungsi "Cobb-Douglass". Sebagai parameter dalam analisis kelayakan usahanya adalah besarnya rataan BCR dan ARR. Sedangkan analisis marjin tata niaga digunakan untuk melihat keefisienan pemasaran produksi susu masing-masing lembaga tata niaga susu di daerah ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap kelompok peternak terdapat hubungan yang sangat nyata (P ≤0.01) antara faktor-faktor produksi yang digunakan dengan penerimaan peternak. Kombinasi penggunaan faktor-faktor produksi susu per ekor per hari, persentase sapi laktasi, biaya hijauan dan makanan penguat secara teknis belum efisien. Produksi susu per ekor per hari (7.58 kg peternakan rakyat, 9.78 kg perusahaan peternakan) dan persentase sapi laktasi setiap kelompok peternak secara teknis sudah efisien (64.56 % peternakan rakyat, 63.47% perusahaan peternakan), tetapi secara ekonomis belum efisien. Sehingga peningkatan produksi susu dan persentase sapi laktasi masih akan meningkatkan penerimaan peternak. Penggunaan hijauan makanan ternak secara teknis sudah efisien (32.11 kg/ST/hari), tetapi secara ekonomis makin kecil skala usaha penggunaan hijauan tidak efisien. Sedangkan penggunaan makanan penguat (9.10 kg/ST/hari) secara teknis maupun ekonomis sudah efisien. Penggunaan modal investasi yang terbesar adalah untuk ternak, kemudian disusul biaya kandang dan peralatan. alatan. Sedangkan modal kerja terbesar adalah biaya makanan ternak (75.64%) kemudian disusul biaya tenaga kerja (21.54%) dan penyusutan (2.24%). Kelayakan usaha setiap kelompok peternak semuanya menunjukkan usaha yang menguntungkan dengan rataan IOR sebesar 1.45 ± 0.65 dan rataan ARR sebesar 12.08 18.48 % per tahun. Pemasaran produksi susu belum efisien, karena adanya aktivitas kembar dari lembaga tata niaga loper dan koperasi. Harga susu rata-rata di koperasi Rp 233.39/1 dan diloper Rp 170/1. Sehingga mempengaruhi bagian persentase harga yang diterima peternak, untuk yang menjual susunya ke koperasi langsung dan melalui loper masing-masing sebesar 83.22% dan 60.61% harga di pabrik pengolahan susu.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAnalisis Beberapa Faktor Produksi dan Pemasaran Pada Usaha Peternakan Sapi Perah Rakyat di Grati Kabupaten Pasuruanid
dc.titleAnalisis Beberapa Faktor Produksi dan Pemasaran Pada Usaha Peternakan Sapi Perah Rakyat di Grati Kabupaten Pasuruanid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record