Perubahan bobot tubuh sepertiga akhir umur kebuntingan dan setelah melahirkan pada induk domba
View/ Open
Date
1996Author
Susanto, Joko
Duldjaman, Maman
Sugana, Nana
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini dilakukan di kandang domba Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, Darmaga dari bulan Maret sampai dengan bulan Juli 1995. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan dan melihat perubahan bobot badan induk selama sepertiga umur kebuntingan akhir dan setelah melahirkan serta faktor-faktor yang mempengaruhi nya pada domba Ekor Gemuk dan domba Priangan.
Materi penelitian ini adalah 20 ekor induk domba berumur 1-2,5 tahun, masing-masing 10 ekor induk domba Ekor Gemuk dan 10 ekor induk domba Priangan. Ditambah dengan empat ekor domba jantan, yang terdiri dari dua ekor domba jantan Ekor Gemuk dan dua ekor domba jantan Priangan, masing-masing berumur dua tahun. Selama penelitian diberikan ransum berupa konsentarat, rumput gajah dan rumpur lapang. Konsentrat diberikan 250 g/ekor/hari, sedangkan rumput gajah dan rumput lapang diberikan secara ad libitum.
Peubah yang diukur adalah perubahan bobot badan induk domba selama bunting dan setelah melahirkan, bobot lahir anak, jumlah anak per kelahiran dan total bobot anak.
Untuk mengetahui perubahan bobot badan induk domba baik selama bunting maupun setelah melahirkan dilakukan dengan jalan menimbang induk domba setiap minggu dengan menggunakan timbangan "Paul Scale". Perubahan bobot 3-4 jam setelah induk domba melahirkan dihitung selisih antara bobot induk setelah melahirkan dan sebelum melahirkan. Anak domba yang lahir ditimbang setelah bisa mencapai puting susu dari induk.
Penelitian ini menggunakan metode faktorial dihitung dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Data yang diperoleh dianalisis keragamannya untuk mempelajari pengaruh bangsa dan umur dalam bangsa terhadap peubah yang diukur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbe- daan yang nyata (P>0,05) terhadap perubahan bobot tubuh antara domba Ekor Gemuk dan domba Priangan selama masa kebuntingan dan setelah melahirkan baik pada umur kurang dari satu tahun, sekitar satu tahun dan pada umur dua tahun, tetapi terdapat perbedaan yang nyata terhadap jumlah anak yang dilahirkan dan total bobot anak, domba Priangan lebih prolifik dibanding domba Ekor Gemuk