Pengaruh vaksinasi newcastle disease terhadap gambaran leukosit ayam kampung, pelung dan kedu pada umur 40-50 minggu
Abstract
Penelitian dilakukan di Laboratorium Pemuliaan dan Genetika Ternak, Jurusan Ilmu Produksi Ternak, Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor.
Tujuan penelitian utama adalah untuk mengetahui pengaruh vaksinasi ND aktif strain La Sota terhadap gambaran nilai leukosit terutama jumlah leukosit dan diferensiasi leukosit ayam Kampung. Pelung dan Kedu pada umur 40-50 minggu. Dalam penelitian ini diamati juga bobot badan dan mortalitas ketiga jenis ayam.
Dalam penelitian ini digunakan ayam sebanyak 214 ekor yang terdiri atas 35 ekor ayam Kampung jantan. 34 ekor ayam Kampung betina, 34 ekor ayam Pelung jantan, 40 ekor ayam Pelung betina, 34 ekor ayam Kedu jantan dan 37 ekor ayam Kedu betina.
Rancangan percobaan menggunakan rancangan faktorial tersarang dengan jenis ayam sebagai faktor pertama yaitu ayam Kampung, Pelung dan Kedu. Tiap jenis ayam dibagi dalam dua perlakuan yaitu kelompok kontrol (VO) dan kelompok divaksinasi (V1). Tiap-tiap kelompok perlakuan dibedakan lagi atas jenis kelamin. Bila didapatkan hasil yang nyata pada sidik ragam maka diuji lanjut dengan menggunakan uji jarak Tukey.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah leukosit meningkat satu minggu sete- lah vaksinasi pada ayam Kampung, Pelung dan Kedu. Perlakuan vaksinasi nyata (P<0,05) meningkatkan jumlah leukosit ayam Kampung. Pada ayam Pelung dan Kedu perlakuan vaksinasi tidak menunjukkan berbeda nyata (P>0,05) terhadap jumlah leukosit. Rataan jumlah leukosit ayam Kampung, Pelung dan Kedu pada umur 40-50 minggu yang dibedakan atas kelompok kontrol dan divaksinasi berturut-turut adalah 41.831, 46.287, 42.760. 42.112. 42.900 dan 45.160 butir/mm³. Rataan jumlah leukosit ayam betina pada ketiga jenis ayam baik yang divaksinasi maupun kontrol pada umumnya lebih tinggi di- bandingkan ayam jantan meskipun secara statistik tidak berbeda nyata (P>0,05). Meskipun secara statistik tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P>0,05),
perlakuan vaksinasi meningkatkan persentase heterofil ayam Kampung dan Kedu, tetapi menurunkan persentase heterofil ayam Pelung. Dari ketiga jenis ayam tanggap heterofil akibat vaksinasi ND lebih cepat terjadi pada ayam Kampung dan ayam Pelung. Secara berturut-turut rataan persentase heterofil ayam Kampung, Pelung dan Kedu umur 40-50 minggu yang dibedakan atas kelompok kontrol dan divaksinasi adalah 17,188, 17,730, 18,018. 17.599. 14.171 dan 16.791%. Ayam jantan kelompok kontrol memiliki rataan persentase heterofil lebih tinggi dibandingkan ayam betinanya, sedangkan pada kelompok divaksinasi persentase heterofil ayam jantan lebih rendah dari ayam betina.
Secara umum perlakuan vaksinasi meningkatkan persentase eosinofil ayam Kampung dan Kedu tetapi menurunkan persentase eosinofil ayam Pelung, namun demikian dengan uji statistik ketiga jenis ayam tersebut tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P>0.05) antara kelompok kontrol dan divaksinasi. Rataan persentase eosinofil ayam Kampung. Pelung dan Kedu baik kelompok kontrol maupun divaksinasi berturut-turut adalah 1.040. 1.098. 1,064. 1,038, 0,843 dan 0,940%. Secara statistik jenis kelamin yang berbeda tidak mempengaruhi persentase eosinofil ketiga jenis ayam baik kelompok kontrol maupun kelompok yang divaksinasi.