Pengaruh berbagai tingkat protein dalam ransum yang mengandung energi 2650 KKAL per kilogram dan strain terhadap produksi telur ayam tipe medium pada phase II
View/ Open
Date
1982Author
Trisno, Sugeng
Gunardi, Kartinah
Sugandi, Dawan
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 9 Maret 1981 dan berakhir pada tanggal 26 Juli 1981, bertempat di Bagian Unggas, Departemen Ilmu Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh berbagai tingkat protein dalam ransum yang mengandung energi 2650 Kkal per kilogram dan strain terhadap produksi telur ayam tipe medium pada phase II.
Percobaan ini menggunakan ayam "strain" Super Har co yang berumur 42 minggu sebanyak 88 ekor dan ayam "strain" Hisex Brown yang berumur 42 minggu sebanyak 88 ekor. Ayam-ayam tersebut mendapat 2 macam ransum percobaan, masing-masing ransum mengandung tingkat protein 16% dan 18% dengan kandungan energi yang sama yaitu 2650 Kkal per kilogram.
Rancangan yang digunakan dalam percobaan ini ada- lah rancangan acak lengkap pola faktorial 2 X 2.
Dari hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Tingkat protein dalam ransum yang mengandung energi metabolis 2650 kilo kalori per kilogram tidak berpe ngaruh nyata terhadap produksi telur, konsumsi makanan, konversi makanan, berat telur dan mortalitas.
Strain tidak nyata mempengaruhi produksi telur dan mortalitas, akan tetapi berpengaruh nyata (P/ 0,05) terhadap konsumsi makanan, konversi makanan dan berat telur. Ayam "strain" Hisex Brown nyata (PL 0,05) mengkonsumsi makanan lebih sedikit, menghasilkan konversi makanan yang lebih baik, tetapi menghasilkan berat telur per butir lebih kecil dari pada ayam "strain" Super Harco.
Interaksi antara tingkat protein dan strain terhadap konversi makanan adalah nyata (P∠0,05). Ayam "strain" Hisex Brown yang mendapat ransum dengan tingkat protein 16% menghasilkan konversi makanan yang terbaik.
Nilai "income over feed cost" rata-rata per ekor ayam selama masa penelitian yang tertinggi (2.875,48) dicapai oleh ayam "strain" Hisex Brown yang mendapat ransum percobaan dengan tingkat protein 16%.