Pengaruh Tingkat Pemberian Tinja Puyuh Dalam Ransum Terhadap Produksi Telur Puyuh (Cortunix cortunix japonica)
View/ Open
Date
1983Author
Pujiati, Dwi
Hardjosworo, Peni S.
Natasasmita, Sudjana
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini dilakukan di Bagian Unggas, Departemen Ilmu Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, selama 14 minggu sejak tanggal 15 Februari 1983 sampai dengan tanggal 17 Mei 1983.
Tujuan penelitian ialah untuk mengetahui pengaruh tingkat pemberian tinja puyuh dalam ransum terhadap produksi telur puyuh.
Rancangan percobaan yang digunakan ialah Rancangan Acak Lengkap dengan empat ulangan dan empat macam perlakuan yang mempunyai perbedaan kandungan tinja puyuh dalam ransum, yaitu masing-masing sebesar 0, 5, 10 dan 15%. Dalam penelitian ini jumlah puyuh betina yang digunakan adalah 156 ekor, yang ditempatkan dalam kandang kawat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh tingkat pemberian tinja puyuh dalam ransum tidak nyata mempengaruhi umur mencapai produksi "hen day" 5% dan konsumsi ransum, tetapi memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P/0.01) terhadap umur mencapai produksi "hen day" 50%, produksi telur serta konversi ransumnya. Dengan uji Rentang Newman-Keuls, umur mencapai produksi "hen day" 50% sangat nyata berbeda (P/0.01), jika membandingkan umur produksi "hen day" 50% pada puyuh yang mendapat ransum-ransum bertaraf tinja 0, 5 dan 10% (rataan produksi "hen day" 50% masing-masing 50.25, 52.75 dan 56 hari) dengan yang mendapat ransum bertaraf tinja 15% (64 hari) dan tidak berbeda nyata antara ketiganya. Produksi telur berbeda nyata (P/0.05), jika membandingkan produksi telur dari puyuh yang mendapat ransum kontrol/tanpa tinja (rataan produksi telur "hen day" selama penelitian 48.67%) dengan yang mendapat ransum bertaraf tinja 10% (38.69%) dan sangat nyata berbeda (P/0.01) antara puyuh yang mendapat ransum kontrol dengan yang mendapat ransum bertaraf tinja 15% (34.53%). Konversi ransum sangat nyata berbeda (P/0.01), jika membandingkan konversi ransum dari ransum kontrol (rataan konversi ransum per ekor selama penelitian 3.58) dengan ransum bertaraf tinja 15% (5.26), nyata berbeda (P/0.05) antara ransum bertaraf tinja 5% (4.07) dengan ransum bertaraf tinja 15% dan antara ransum bertaraf tinja 10% (4.27) dengan ransum
bertaraf tinja 15%.