dc.description.abstract | Penelitian ini dilakukan di Bagian Ilmu Produksi Ternak Unggas, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, mulai tanggal 8 Juni 1984 sampai dengan 27 Juli 1984. Tujuan penelitian ialah untuk mencoba kegunaan tapioka
sebagai pengganti jagung kuning dalam ransum berbentuk mash"
dan "pellet", dan pengaruhnya terhadap karkas čan non karkas
serta tingkat kekuningan karkas, pada ayam pedaging jantan. Pada penelitian ini digunakan ayam pedaging jantan, strain Indian River sebanyak 120 ekor, dengan berat awal
50.91 2.92 g. Ransum yang diberikan selama penelitian, terdiri dari jagung kuning, bungkil kacang kedelai, tepung ikan (Thailand), minyak kelapa (minyak barko), tapioka dan premix A. Bahan - bahan tersebut dicampur hingga homogen, dan dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama dibuat "pellet" dan bagian kedua dibiarkan dalam bentuk "mash". Jadi diperoleh enam macam ransum, yaitu ransum AlBl, AlB2, A 1B3, A2B1, A2B2 dan A2B3 dimana Al "mash", A2 "pellet", Bl O tapioka, B2= 20% tapioka dan B3 40% tapioka.
Parameter yang diukur adalah bobot hidup, bobot tubuh kosong, bobot jantung, bobot hati, bobot rempela, bobot lemak abdomen dan tingkat kekuningan karkas.
Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap pola faktorial (3x2). Pemberian ran- sum dengan tingkat tapioka yang berbeda dalam bentuk "mash" dan "pellet" merupakan dua faktor yang berbeda dan disebut sebagai perlakuan. Dalam penelitian ini digunakan empat
ulangan dan setiap ulangan digunakan lima ekor ayam. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa tingkat tapi- oka dalam ransum memberikan pengaruh yang sangat nyata (P/0.01) terhadap bobot tubuh kosong dan tingkat kekuningan. karkas, sedangkan terhadap bobot lemak abdomen, bobot jagung, bobot hati dan bobot rempela tidak memberikan pengaruh yang nyata. Bentuk fisik makanan ("mash" dan "pellet"), memberi- kan pengaruh yang nyata (P/0.05) terhadap bobct tubuh kosong, tetapi tidak berpengaruh terhadap bobot jantung, bobot hati, bobot rempela, bobot lemak abdomen dan tingkat kekuningan karkas. Interaksi antara pemberian tingkat tapioka dalam bentuk fisik makanan yang berbeda tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap parameter yang diukur. | |