Show simple item record

dc.contributor.advisorRukadi, Sumono
dc.contributor.advisorTaurin, M. Buyung
dc.contributor.authorKusmarahmat, Iryan
dc.date.accessioned2024-04-23T00:20:29Z
dc.date.available2024-04-23T00:20:29Z
dc.date.issued1988
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/146749
dc.description.abstractPenelitian ini dilakukan di Jurusan Reproduksi dan Kebidanan, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor. Waktu penelitian berlangsung selama tiga bulan, yaitu dari awal Februari sampai akhir April 1988. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat atau mengetahui pengaruh perbandingan jantan dan betina dalam kawin alam terhadap produksi, bobot, fertilitas dan daya tetas telur pada ayam kampung. Ternak yang digunakan adalah ayam kampung sebanyak 60 ekor betina dengan kisaran umur enam sampai delapan bulan, dan 10 ekor jantan dengan kisaran umur 11 sampai 14 bulan. Penelitian ini terdiri dari dua periode, masing-masing periode menggunakan lima perlakuan dan dua ulangan dengan rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancang- an Acak Lengkap. Masing-masing perlakuan perbandingan jantan dan betina adalah A (1:2), B (1:4), C (1:6), D (1:8) dan E (1:10). Untuk menguji antar perlakuan digunakan uji-jarak Duncan. Pada periode I, produksi telur tertinggi adalah perlakuan B (11.0 butir/ekor) dan yang terendah adalah perlakuan D (7.13 butir/ekor), sedang pada periode II produksi tertinggi adalah perlakuan E (10.35 butir/ekor) dan yang terendah adalah perlakuan D (7.38 butir/ekor). Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa pengaruh perlakuan terhadap produksi telur tidak nyata baik periode I maupun periode II. Bobot telur terbesar untuk periode I adalah perlakuan E (44.77 gram/butir) dan yang terkecil adalah perlakuan D (39.01 gram/butir). Untuk periode II, yang terbesar adalah perlakuan E (45.38 gram/butir) dan yang terkecil adalah perlakuan C (39.11 gram/butir). Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa pengaruh perlakuan terhadap bobot telur tidak nyata, baik periode I maupun periode II. Fertilitas telur yang tertinggi untuk periode I ada- lah perlakuan A (99.37 persen) dan yang terendah adalah perlakuan E (72.89 persen). Untuk periode II, fertilitas telur yang ter-tinggi adalah perlakuan A (100.0 persen) dan yang terendah adalah perlakuan E (85.95 persen). Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa pengaruh perlakuan terhadap fertilitas telur tidak nyata, baik pa- da periode I maupun periode II. Daya tetas telur pada periode I yang tertinggi ada- lah perlakuan A (87.22 persen) dan yang terendah adalah perlakuan E (82.40 persen). Untuk periode II, daya tetas telur yang tertinggi adalah perlakuan A (88.94 persen) dan yang terendah adalah perlakuan E (85.43 persen). Hasil pengujian statistik menun jukkan bahwa pengaruh perlakuan terhadap daya tetas telur tidak nyata, baik pada periode I maupun periode II.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcPengaruh Berbagai Perbandingan Jantan Dan Betina Dalam Kawin Alam Terhadap Produksi, Bobot, Fertilitas Dan Daya Tetas Telur Pada Ayam Kampungid
dc.titlePengaruh Berbagai Perbandingan Jantan Dan Betina Dalam Kawin Alam Terhadap Produksi, Bobot, Fertilitas Dan Daya Tetas Telur Pada Ayam Kampungid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record