Show simple item record

dc.contributor.advisorSimamora, Suhut
dc.contributor.advisorSihombing, D.T.H
dc.contributor.authorSiagian, Darwin
dc.date.accessioned2024-04-22T07:34:01Z
dc.date.available2024-04-22T07:34:01Z
dc.date.issued1989
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/146705
dc.description.abstractPenelitian ini dilakukan di Laboratorium Balai Penelitian Ternak Ciawi, Bogor dan Laboratorium Makanan Ternak Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, selama enam minggu dari tanggal 1 Pebruari sampai 14 Maret 1988. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui apakah limbah kakao (Theobroma cacao L.) mampu menggantikan hijauan dalam ransum ruminansia dengan uji fermentabilitas in vitro. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Faktorial 2 x 7, dengan tiga kali ulangan. Faktor yang diteliti adalah konsentrat dan bahan makanan kasar. Faktor konsentrat terdiri dari dua taraf, yaitu A (tanpa konsentrat) dan A2 (konsentrat 85 persen). Faktor bahan makanan kasar terdiri dari tujuh taraf, yaitu B (campuran pod dengan pla- senta kakao (35 (silase campuran pod dengan plasenta kakao ditambah 50 gr tetes per kg bahan baku limbah kakao), Bz (silase campuran pod dengan plasenta kakao ditambah tepung jagung 100 gr per kg bahan baku limbah kakao), B (silase campuran pod dengan plasenta kakao ditambah 15 ml asam propionat per kg bahan baku limbah kakao), B5 (silase campuran pod dengan plasenta kakao ditambah 6 ml asam format per kg bahan baku limbah kakao), B (silase campuran pod dengan plasenta kakao ditambah 10 ml Campuran asam propionat dengan asam format (1: 1) per kg bahan baku limbah kakao), By (rum- put gajah). Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah produksi N-NH3, produksi VFA-Total, Koefisien Cerna Bahan Kering (KCBK) dạn Koefisien Cerna Bahan Organik (KCBO) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor konsentrat berpengaruh sangat nyata (P/0.01) terhadap produksi. N-NHz, persentase KCBK dan KCBO namun tidak mempengaruhi produksi VFA- Total. Faktor B berpengaruh sangat nyata (P/0.01) terhadap KCBO namun tidak begitu berpengaruh pada produksi N-NH, VFA-Total dan persentase KCBK. Interaksi faktor A dan B berpengaruh sangat nyata (P/0.01) pada persentase KCBO serta berpengaruh nyata (P/0.05) pada produksi N-NHz. Faktor B (perlakuan ensilase pada limbah kakao) dapat merubah proporsi lignin yang terdapat dalam Serat Kasar; sedangkan peningkatan bersentase BETN adalah diakibatkan berubahnya lignin dari karbohidrat sukar larut (serat kasar) menjadi mudah larut. Limbah kakao baik yang diensilase maupun tidak, mampu mengimbangi rumput gajah (hijauan) dalam memproduksi N-NH, VFA-Total serta persentase KCBO-nya lebih tinggi dibanding rumput gajah. Bahan tambahan stimulan (tepung jagung) memiliki nilai rata-rata tertinggi bila dibandingkan dengan bahan tambahan stimulan lainnya yaitu tetes dan juga bahan tambahan inhi tor; sedangkan antar bahan tambahan inhibitor, nilai rataan yang paling tinggi adalah bahan tambahan inhibitor campuran asam propionat dengan asam format (1: 1) yang kemudian di- ikuti asam format dan terakhir asam propionat. Kandungan silika sangat mempengaruhi persentase KCBO; sedangkan KCBK pada semua ransum penelitian sangat dipenga ruhi kandungan serat kasar, lignin dan mineral silika.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcPengaruh Berbagai Tingkat Penggunaan Tepung Bulu Ayam Dalam Ransum Terhadap Perkembangan Penampilan Ternak Periode Pengakhiranid
dc.titlePengaruh Berbagai Tingkat Penggunaan Tepung Bulu Ayam Dalam Ransum Terhadap Perkembangan Penampilan Ternak Periode Pengakhiranid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record