Show simple item record

dc.contributor.advisorHerman, Rachmat
dc.contributor.advisorRahayu, Sri
dc.contributor.authorSuardi, Mulyadi
dc.date.accessioned2024-04-22T07:27:33Z
dc.date.available2024-04-22T07:27:33Z
dc.date.issued1999
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/146697
dc.description.abstractKomposisi dan potongan karkas yang dikehendaki konsumen adalah karkas atau potongan karkas yang terdiri atas proporsi daging tanpa lemak (lean) yang tinggi, tulang yang rendah dan lemak yang optimal. Salah satu cara agar selera konsumen tersebut dapat dipenuhi adalah dengan menyediakan ternak yang berumur muda dengan ukuran tubuh yang baik serta tingkat perlemakan yang optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari perlemakan domba Priangan betina yang diovariektomi dan disuntik dengan hormon progesteron. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ternak Ruminansia Kecil, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, dari bulan Nopember 1997 sampai April 1998. Domba Priangan betina yang digunakan sebanyak 12 ekor dengan bobot hidup berkisar antara7,2-10,5 kg yang dipelihara selama empat bulan. Perlakuan yang diberikan terdiri atas ternak yang tidak diberi perlakuan atau kontrol, pemberian hormon progesteron, ovariektomi, serta kombinasi antara progesteron + ovariektomi. Rumput gajah dan air minum diberikan ad libitum. Kandang yang digunakan adalah kandang individu. Parameter yang diukur adalah bobot lemak rongga perut dan lemak karkas, yang terdiri atas lemak subkutan, lemak intermuskuler, lemak pelvis dan lemak ginjal. Data yang diperoleh dipelajari dengan analisis kovarian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan persentase bobot tubuh kosong, maka pemberian hormon progesteron dan ovariektomi dapat menurunkan kadar lemak karkas dan lemak rongga perut. Rataan bobot potong yang dicapai oleh ternak adalah 18.766,67; 17.233,33; 15.300; 15.933,33 g untuk perlakuan kontrol, progesteron, ovariektomi dan progesteron + ovariektomi, dengan persentase bobot tubuh kosong 85,18; 84,20; 83,25 dan 81,98 persen serta karkas yang dihasilkan 48,91; 47,95; 45,56 dan 44,32 persen terhadap bobot potong atau 57,43; 56,92; 54,69 dan 54,01 persen terhadap bobot tubuh kosong. Berdasarkan analisis kovarian, perlakuan yang diberikan tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap bobot lemak karkas yang disesuaikan pada rataan geometris karkas bagian kanan pada bobot 575,0867 g. Bobot lemak subkutan untuk perlakuan progesteron, ovariektomi dan progesteron + ovariektomi mengalami penurunan jika dibandingkan dengan kontrol, masing-masing yaitu 21,89; 18,77 dan 19,59 persen. Lemak intermuskuler untuk progesteron mengalami kenaikan sebesar 13,03 persen, sedangkan ovariektomi dan progesteron + ovariektomi mengalami penurunan,...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAnimals Productionid
dc.subject.ddcSheepid
dc.titlePerlemakan domba Priangan betina yang pubertasnya ditunda melalui ovariektomi daan penyuntikan hormon progesteronid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record