Pengaruh tingkat kepadatan kandang terhadap berat dan kualitas telur itik tegal yang dipelihara dalam kandang di atas kolam
View/ Open
Date
1997Author
Arief, Angelica N
Kismono, M.M.Siti Sundari
Ulupi, Niken
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mencari tingkat kepadatan kandang yang paling optimal dalam pemeliharaan itik Tegal berumur 10 bulan dalam kandang di atas kolam agar menghasilkan telur yang mempunyai berat dan kualitas baik.
Penelitian dilakukan di peternakan itik milik Ir. Kartika Widjaja, MADE di Desa Tonjong, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor dan Laboratorium Ilmu Produksi Ternak Unggas, Fakultas Peternakan IPB, pada bulan Maret sampai dengan Mei 1997.
Materi yang digunakan adalah 300 ekor itik Tegal betina, sebuah kandang kelompok yang disekat menjadi 24 bagian masing-masing berukuran 2 x 1,25 m, tempat pakan dan minum. Pakan yang digunakan adalah campuran konsentrat, jagung kuning dan dedak padi dengan perbandingan 20:40:40 yang mengandung protein kasar 15,4% dan energi metabolis 2 600 Kkal/Kg. Peralatan yang digunakan dalam penelitian adalah termometer, timbangan, meja kaca, mikrometer kaki tiga, mikrometer starret, Yolk Colour Fan, dan jangka sorong.
Itik Tegal dikelompokkan dalam empat perlakuan yang berbeda, yaitu P₁ = 2 ekor/ m², P2 = 4 ekor/ m², P3 = 6 ekor/ m², P. 8 ekor/ m². Tiap perlakuan terdiri atas enam ulangan. Pakan diberikan dua kali sehari sebanyak 150 g/ekor/hari. Air minum diberikan ad-libitum.
Peubah yang diukur adalah berat telur, kualitas telur yang meliputi: nilai Haugh Unit (HU), Indeks Putih Telur (IPT), Indeks Kuning Telur (IKT), intensitas warna kuning telur, tebal kerabang dan kerabang retak, serta abnormalitas telur yang meliputi: bintik darah/daging, kerabang tidak rata dan telur tanpa kuning telur. Jumlah total telur yang diuji di laboratorium sebanyak 545 butir dan telah disimpan selama dua hari pada suhu kamar.
Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam. Jika ada pengaruh nyata perlakuan terhadap peubah yang diukur, dilakukan uji lanjut dengan uji Duncan. Data dalam bentuk persentase sebelum diolah ditransformasikan terlebih dahulu.
Nilai HU P2 nyata lebih tinggi dibanding P4 namun tidak berbeda dengan Pi dan P3 (P < 0,01).
IPT pada P2 nyata lebih tinggi dibanding P₁ dan P4 (P < 0,05), sementara P3 mempunyai IPT sedang.
Berat telur, IKT, warna kuning telur dan tebal kerabang tidak dipengaruhi oleh tingkat kepadatan kandang.