Umur simpan karkas itik yang diklorinasi dengan tingkat konsentrasi yang berbeda
View/ Open
Date
1999Author
Taufik, Epi
Noor, Rarah Ratih A.M.
Hardjosworo, Peni S.
Metadata
Show full item recordAbstract
Pada saat ini konsumsi masyarakat terhadap daging unggas semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kesadaran akan gizi dan pendapatan masyarakat. Hal ini juga disebabkan oleh harga daging unggas yang relatif lebih murah jika dibandingkan dengan daging yang bersumber dari ternak lainnya.
Salahsatu jenis unggas penghasil daging yang mempunyai potensi yang cukup besar di pedesaan adalah itik, meskipun sampai sekarang sebagian besar masih dipelihara secara tradisional tetapi tingkat perdagingannya cukup tinggi.
Masalah yang sering dihadapi dalam pemasaran produk unggas termasuk di dalamnya karkas itik adalah sifatnya yang mudah rusak (perishable). Akibatnya kesegaran daging sering dijadikan tolok ukur oleh konsumen dalam menilai kelayakan daging yang mereka konsumsi. Di samping kesegaran daging, keamanan daging juga mendapat perhatian khusus dari konsumen, karena dengan sifat daging yang kaya akan nutrien penting, ditambah lagi dengan kadar air yang tinggi (a = ± 0,99) dapat menjadikan daging sebagai media yang sangat baik bagi pertumbuhan mikroorganisme yang sering menjadi penyebar penyakit.
Karkas unggas dapat dicemari oleh mikroorganisme yang bersifat patogen atau non patogen yang akan sangat berpengaruh terhadap umur simpannya. Dengan demikian diperlukan upaya untuk memperpanjang umur simpan karkas unggas ini. Salah satu cara yang biasa digunakan adalah dengan menggunakan bahan kimia dalam hal ini yang berperan sebagai bahan pembasmi mikroorganisme (germicidal agent). Bahan kimia yang pada saat ini banyak digunakan ialah klor, dengan menambahkan klor dalam bentuk sodium hipoklorit (NaOCl) dalam air perendam dapat mencegah kebusukan daging sehingga umur simpannya dapat diperpanjang.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak penambahan klor dalam bentuk sodium hipoklorit (NaOCI) terhadap umur simpan karkas itik.
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Produksi Ternak Unggas dan Laboratorium Ilmu Nutrisi Ternak Perah, Fakultas Peternakan IPB. Penelitian ini ber- langsung mulai bulan Juli sampai dengan September 1997.
Penelitian ini menggunakan ternak itik jantan yang mempunyai umur siap potong, yaitu berkisar antara 3-4 bulan sebanyak 32 ekor yang diperoleh dari pedagang ternak di Pasar Anyar, Kodya Bogor. Penelitian ini terdiri dari tiga ulangan, setiap ulangan menggunakan 10 ekor itik dan dua ekor lagi digunakan untuk analisis nutrisi. Itik dipotong untuk diambil karkasnya sebagai sampel dalam analisis.
Dalam penelitian ini karkas disimpan pada suhu ruang dan digunakan lima taraf perlakuan yaitu tanpa dicuci, direndam dengan air biasa (NaOCl 0 ppm), direndam...