Show simple item record

dc.contributor.advisorUlupi, Niken
dc.contributor.authorFarida, Ummi
dc.date.accessioned2024-04-22T06:39:32Z
dc.date.available2024-04-22T06:39:32Z
dc.date.issued1998
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/146659
dc.description.abstractPenelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret Juni 1998 di Laboratorium dan Lapangan Ilmu Produksi Ternak Unggas, Fakultas Peternakan IPB. Analisis fisik dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Daging, Fakultas Peternakan IPB, sedangkan analisis kimia dilakukan di Balai Penelitian Tanaman Pangan, Bogor. Materi yang digunakan dalam penelitian adalah 30 karkas ayam broiler yang masih segar, sedangkan pada analisis fisik dan kimia digunakan sampel bagian dada pada otot pectoralis superficialis. Pada pengamatan organoleptik digunakan daging ayam bagian dada secara utuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Multigerm yang diberikan pada ayam broiler terhadap sifat fisik (pH, daya mengikat air, keempukan) dan sifat kimia (kadar protein, kadar lemak, kadar air) serta tingkat penerimaan konsumen berdasarkan uji organoleptik (warna, tekstur, bau) pada daging bagian dada ayam broiler yang dipelihara selama lima minggu. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) berpola searah dengan tiga ulangan. Perlakuan terdiri dari satu faktor dengan lima taraf pemberian Multigerm 0, 2, 4, 6, dan 8 gram per ekor. Data hasil analisis fisik, kimia, dan organoleptik diolah dengan sidik ragam (Steel dan Torrie, 1981). Pada pengamatan organoleptik dilakukan dengan metoda Hedonik berdasarkan 6 skala kesukaan (Soekarto, 1985). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian Multigerm secara statistik tidak berbeda nyata baik pada sifat fisik, kimia, dan organoleptik. Nilai pH daging pada perlakuan yang tidak berbeda nyata diduga berhubungan dengan kecepatan penguraian glikogen dalam daging akibat pemberian Multigerm sampai dosis 8 gram relatif sama, sehingga tidak terjadi perbedaan pembentukan asam laktat. Hal ini akan menyebabkan pH akhir daging tidak berbeda nyata. Pada pengujian daya mengikat air dan keempukan daging tidak berbeda nyata, hal ini berhubungan dengan kandungan protein daging pada ke-5 taraf perlakuan tidak berbeda nyata. Daging dengan daya mengikat air yang tinggi akan mencegah pengeluaran air pada daging, sehingga protein yang dihasilkan akan meningkat dan daging menjadi empuk, sedangkan pada pengujian keempukan dan kadar protein daging yang dihasilkan tidak berbeda nyata. Kadar air yang diperoleh pada ke-5 taraf perlakuan tidak berbeda nyata, diduga berhubungan dengan kondisi ayam broiler yang masih dalam pertumbuhan maksimal, sehingga kandungan air dalam otot relatif konstan....id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAnimals Productionid
dc.subject.ddcChickensid
dc.titleSifat fisik dan kimia daging ayam broiler bagian dada pada berbagai tingkat pemberian multigermid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record