Respon seleksi bobot baadan dan keeratan beberapa ukuran tubuh dengan bobot badan pada domba ekor gemuk di UPT-HMT Garahan Jember, Jawa Timur
View/ Open
Date
1997Author
Nugrahani, Nuning
Noor, Ronny Rachmat
Djaajanegra, Andi
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini dilakukan di Unit Pelaksana Teknis-Hijauan Makanan Ternak (UPT-HMT) Garahan, Jember-Jawa Timur, pada bulan Maret 1997 pada dua kelompok ternak yaitu Kelompok Elit I (KE I) dan Kelompok Kontrol (KK). KE I merupakan ternak domba Ekor Gemuk (EG) hasil seleksi di enam kabupaten di Jawa Timur dengan kriteria bobot badan dan tinggi pundak diatas Xpopulasi + 32 (3 pejantan dan 40 ekor induk) dan KK digunakan ternak domba EG yang telah lama dipelihara di UPT-HMT Garahan (4 ekor pejantan dan 40 ekor induk). Kedua kelompok ternak memperoleh perlakuan yang sama dalam sistem pemeliharaan dan pakan yang diberikan hingga cara perkawinannya.
Parameter genetik yang diestimasi adalah Diferensial Seleksi (DS), heritabilitas (h²), Respon seleksi (R) dan Kemajuan Seleksi (KS), selain itu juga hubungan antar ukuran-ukuran tubuh Lingkar Dada (LD), Tinggi Pundak (TP), Panjang Badan (PB) dan Lebar Ekor (LE) dengan bobot hidup.
Nilai heritabilitas (h²) bobot lahir (BL) untuk KE I secara 'full sibs' diperoleh sebesar 0,807 ±0,1690, secara 'maternal half sibs' sebesar 1,614 ± 0,2880 dan secara 'paternal half sibs' tidak diperoleh nilai h² (negatif) dan dianggap nol. Untuk nilai h² 2 bobot sapih (BS) diperoleh sebesar 0,358 ± 0,1860 ('full sibs') dan sebesar 0,716 ± 0,3600 ('maternal half sibs'). Secara keseluruhan nilai h² yang diperoleh untuk BL dan BS termasuk dalam kategori tinggi (h2>0,5). Respon seleksi BL per generasi diperoleh peningkatan sebesar 4,794% dan
1,009% untuk BS. Kemajuan seleksi yang diperoleh dalam KE I atas bobot sapih
diperoleh sebesar 0,544% berarti seleksi berkelanjutan pada BS calon pejantan akan
diperoleh kemajuan sebesar 0,544% per tahun.
Data yang telah dikumpulkan oleh Balai Penelitian Ternak-Bogor dalam kerjasamanya dengan FAO dan Dinas Peternakan Propinsi Jawa Timur digunakan untuk mencari model regresi penduga bobot badan berdasarkan ukuran-ukuran tubuh dengan nilai koefisien determinasi (R2) tertinggi. Uji ketepatannya dilakukan dengan menggunakan data primer dari ternak-ternak disekitar UPT-HMT sebanyak 44 ekor domba EG dewasa.
Regresi terbaik untuk menduga bobot badan pada jantan diperoleh BB = -35,6 +0,898LD (P<0,01) dengan R² sebesar 70,3%. Penerapan model regresi tersebut menunjukkan tingkat keragaman pendugaan sebesar 40,06%, persentase rataan...