dc.description.abstract | Bakso merupakan salah satu bentuk hasil olahan dari daging. Selain harganya relatif murah dan mengandung gizi yang cukup tinggi, bakso juga sudah cukup dikenal di lapisan masyarakat Indonesia. Melalui kebiasaan mengkonsumsi bakso ini, diharapkan kebutuhan protein hewani dapat terpenuhi.
Hingga saat ini pembuatan bakso dari daging kambing belum pernah ada, dan kalaupun ada belumlah sepopuler bakso sapi yang kini telah banyak beredar di pasaran.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui masa simpan bakso daging kambing dalam kemasan plastik polipropilen serta mengetahui cara pengemasan (vakum atau non vakum) dan tebal kemasan yang sesuai (0,07 mm atau 0,03 mm).
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Pasca Panen, Balai Penelitian Ternak, Bogor. Waktu Penelitian berlangsung selama dua bulan, bulan Mei sampai bulan Juni 1997.
Materi penelitian sebagai bahan utama pembuat bakso adalah daging kambing yang diperoleh dari pemotongan sendiri, dibersihkan lemak permukaannya dan digunakan sebanyak 250 gram tiap perlakuan. Bahan tambahan yang digunakan berupa garam dapur (4%), es batu (30%), tepung tapioka (10%), STPP (0,3%) dan kalsium propionat (0,2%). Perlakuan yang diterapkan dalam penelitian ini adalah cara pengemasan
(vakum dan non vakum), tebal pengemas (0,07 mm dan 0,03 mm) dan lama
penyimpanan (0, 12, 24, 36 dan 48 jam pada suhu kamar).
Parameter yang diamati adalah jumlah total bakteri, uji kebusukan. kekerasan objektif dan penilaian organoleptik (warna, bau, penampakan, kekenyalan dan kesan). Rancangan percobaan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok
dan Rancangan Acak Kelompok Pola Faktorial 2x2x5 dengan ulangan masing-masing sebanyak 3 ulangan sebagai kelompok, sedangkan untuk mengetahui tingkat palatabilitas konsumen terhadap bakso digunakan Rancangan Nou Parametrik berdasarkan Petunjuk Friedman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan cara pengemasan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap jumlah total bakteri, tebal kemasan menunjukkan tidak berbeda nyata dan lama penyimpanan berpengaruh sangat nyata (P< 0,01) terhadap jumlah total bakteri. Berdasarkan jumlah bakterinya maka bakso dengan lama... | id |