Show simple item record

dc.contributor.advisorPurwanto, Bagus P
dc.contributor.advisorSatoto, K.Budi
dc.contributor.authorRofaudin, Moh.Ashar
dc.date.accessioned2024-04-22T03:49:08Z
dc.date.available2024-04-22T03:49:08Z
dc.date.issued1997
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/146589
dc.description.abstractRumbia lebih efektif digunakan untuk mengurangi cekaman panas akibat radiasi sinar matahari, tetapi hal ini belum berarti bahwa atap kandang dari rumbia merupakan jenis bahan atap kandang yang disenangi oleh sapi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji tingkat kesukaan sapi dara Peranakan Holstein terhadap kandang yang beratap rumbia dan seng pada musim hujan. Penelitian ini dilakukan di kandang sapi perah Jurusan Ilmu Produksi Ternak Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor pada bulan Januari sampai Maret 1997. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari empat ekor sapi dara Peranakan Holstein dengan bobot 225-275 kg. Bahan naungan yang diteliti yaitu seng dan rumbia. Untuk ukuran tiap naungan adalah 4x4 m. Peubah yang diamati adalah frekuensi dan intensitas sapi menempati salah satu kandang, di samping itu diukur pula suhu lingkungan, kelembaban udara, intensitas radiasi matahari, energi radiasi matahari selama sehari (12 jam) dan curah hujan selama penelitian. Data yang diperoleh akan di rata-rata kemudian diuji dengan uji-t untuk mengetahui perbedaan antar kandang. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa ternak lebih menyukai kandang beratap rumbia dibanding dengan kandang beratap seng (intensitas), tetapi hasil statistik tidak berbeda nyata (P>0,05). Hal ini dikarenakan nilai standart deviasi pada kedua perlakuan atau kata lain karena pengaruh angin yang sama antar kandang. Frekuensi sapi menempati kandang yang beratap rumbia lebih lama daripada seng karena lingkungan mikro dalam kandang rumbia lebih nyaman untuk ditempati. Nilai intensitas per frekuensi ternak di dalam kandang lebih sering pada kandang beratap seng daripada rumbia, tetapi hasil statistik tidak berbeda nyata (p>0,05). Pada pukul 08.00-16.00 ternak mulai menempati kandang dan pukul 10.00-13.00 ternak lebih banyak bernaung daripada diluar. Dari penelitian disimpulkan bahwa saat kondisi suhu lingkungan, intensitas dan energi radiasi matahari meningkat sapi akan menempati kandang seng dan rumbia, akan tetapi frekuensi sapi menempati atap rumbia lebih sering daripada atap seng.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAnimals Productionid
dc.subject.ddcChickensid
dc.titlePengujian tingkat kesukaan sapi dara peranakan holstein terhadap kandang beratap rumbia atau seng pada musim hujanid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record