Pengaruh taraf gliserol dan kuning telur penyu laut terhadap aktivitas sperma sapi fries holland pada semen beku bentuk straw
View/ Open
Date
1994Author
Purwatiningsih, Astuti
Martojo, Harimurti
Taurin, M. Buyung
Metadata
Show full item recordAbstract
Program inseminasi buatan masih menjadi tumpuan untuk meningkatkan populasi ternak, karena mempunyai keuntungan meningkatkan penggunaan pejantan unggul, penghematan uang dan tenaga, peningkatan potensi seleksi terhadap hewan- hewan jantan, mengurangi penularan penyakit dan memper- tinggi efisiensi reproduksi.
Dalam program inseminasi buatan, baik untuk semen cair maupun semen beku, masih mengandalkan kuning telur ayam sebagai bahan dasar pengencer. Telur penyu mempunyai potensi sebagai bahan dasar pengencer, karena memiliki kandungan protein dan lemak yang cukup tinggi. Kandungan lemak dan proteinnya tersebut diharapkan sejalan dengan kandungan lesitin dan lipoprotein yang merupakan komponen pelindung sperma dari pengaruh "cold shock". Penambahan gliserol pada taraf yang optimum dapat melindungi sperma terhadap pengaruh "hypertonic shock" selama proses pembe- kuan.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh taraf kuning telur penyu laut, taraf gliserol dan waktu penyimpanan terhadap persentase sperma yang aktif kembali.
Penelitian dilaksanakan di laboratorium Jurusan Reproduksi dan Kebidanan, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini menggunakan semen dari dua ekor sapi jantan Holstein Friesian milik PT. Karyana Gita Utama, yang ditampung menggunakan metode vagina buatan. Kombinasi taraf gliserol (G) dan kuning telur penyu (KT) dalam bahan pengencer adalah G5%KT10%, G5%KT20%, G%5KT30%, G7%KT10%, G7%KT20% dan G7%KT30%. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial 5x2x3 dengan dua ulangan untuk masing- masing perlakuan.
Hasil Analisis statistik menunjukkan bahwa waktu penyimpanan, taraf kuning telur penyu dan taraf gliserol...