Show simple item record

dc.contributor.advisorMansjoer, Sr Supraptini
dc.contributor.advisorJoeniman, Bambang
dc.contributor.authorKhoiriah, Hasni
dc.date.accessioned2024-04-22T02:47:51Z
dc.date.available2024-04-22T02:47:51Z
dc.date.issued1994
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/146564
dc.description.abstractAyam lokal Indonesia seperti ayam Kampung, ayam Pelung, ayam Kedu dan ayam lokal jenis lainnya merupakan salah satu sumber penghasil protein hewani bagi masyarakat Indonesia khususnya di daerah pedesaan. Salah satu kendala yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan populasi dan produksi ayam lokal adalah tingginya kematian akibat terserang penyakit tetelo (Newcastle Disease). Untuk mencegah penyakit tersebut dapat dilakukan melalui perbaikan tata laksana atau perbaikan mutu genetik. Vaksinasi merupakan suatu contoh dalam perbaikan tatalaksana, sedangkan pencarian galur murni yang resisten terhadap tetelo merupakan perbaikan mutu genetik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh vaksinasi tetelo terhadap pertumbuhan dan nilai HI ayam Kampung, ayam Pelung dan ayam Kedu pada saat menjelang dan sesudah dilakukan vaksinasi ke tiga pada umur 16 minggu. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu Pemuliaan dan Genetika Tenak, Jurusan Ilmu Produksi Ternak, Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor selama 16 minggu mulai tanggal 4 Maret 1993 sampai dengan 24 Juni 1993. Rancangan yang dipergunakan adalah Rancangan Faktorial tersarang 3x2x2(4) dengan jenis ayam sebagai faktor pertama, yaitu ayam Kampung, ayam Pelung dan ayam Kedu. Faktor kedua adalah vaksin aktif Tetelo dan tanpa vaksin. Faktor ketiga adalah jenis kelamin yaitu jantan dan betina. Periode penetasan sebagai faktor keempat, setiap kelompok ayam terdiri atas 10 ekor. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa bobot badan dan pertambahan bobot badan ayam Pelung lebih besar dari ayam Kampung dan ayam Kedu. Per- lakuan vaksinasi tidak mempengaruhi bobot badan dan pertambahan bobot badan. Bobot badan ayam jantan lebih berat dari bobot badan ayam betina tetapi pertam- bahan bobot badan ayam jantan dan betina tidak jauh berbeda. Nilai HI dan perubahan nilai HI pada ketiga jenis ayam selama penelitian tidak jauh berbeda. Perlakuan vaksinasi menyebabkan perbedaan yang sangat nyata pada nilai HI dan perubahan nilai HI, yaitu ayam yang divaksin jauh lebih besar dari ayam yang tidak divaksin (kontrol). Sedangkan perbedaan jenis kelamin tidak mempengaruhi nilai HI dan perubahan nilai HI. Berdasarkan nilai rataan kekebalan kelompok tidak terlihat adanya perbedaan antara ayam Kampung, Pelung dan Kedu tapi berdasarkan perlakuan vaksinasi jelas terlihat bahwa nilai rataan kelompok ayam yang divaksin jauh lebih besar dari ke- lompok ayam kontrol terutama mulai umur 17 minggu, yaitu seminggu setelah dilakukan vaksinasi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAnimals Productionid
dc.subject.ddcChickensid
dc.titlePengaruh vaksinasi tetelo terhadap pertumbuhan dan nilai HI ayam kampung, ayam pelung dan ayam kedu pada umur 10-20 mingguid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record