Show simple item record

dc.contributor.advisorSalundik
dc.contributor.advisorPutra, Bramada Winiar
dc.contributor.authorAl Ayubi, Salahudin
dc.date.accessioned2024-04-19T01:58:41Z
dc.date.available2024-04-19T01:58:41Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/146415
dc.description.abstractPeternakan sapi perah di Indonesia merupakan usaha yang telah ada sejak zasaan penjajahan Belanda hingga saat ini. Salah satunya peternakan sapi perah yang berada di Kelurahan Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. Awalnya Kelurahan Kebon Pedes merupakan wilayah yang masih jarang penduduknya dan masih terdapat lahan yang luas untuk peternakan sapi perah. Seiring perkembangan waktu, dimana jumlah pemukiman dan penduduk semakin bertambah, kini wilayah Kelurahan Kebon Pedes telah berubah menjadi wilayah yang padat akan pemukiman dan penduduk. Keadaan demikian menyebabkan peternakan sapi perah semakin terdesak dan menyebabkan timbulnya berbagai macam masalah bagi masyarakat sekitar, diantaranya polusi udara dan pencemaran lingkungan perairan yang di akibatkan dari pembuangan limbah, terutama limbah cair peternakan. Berbagai usaha telah dilakukan dalam menanggulangi permasalahan lingkungan yang diakibatkan limbah cair peternakan sapi perah. Pada tahun 2002 Pemerintah Kota Bogor dan Pemerintah Kelurahan Kebon Pedes memberikan solusi dengan membangun instalasi biodigester. Alat ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menanggulangi masalah polusi udara dan pencemaran lingkungan perairan, selain itu instalasi biodigester tersebut dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan biogas yang digunakan untuk memasak, serta sisa pembuangannya dapat dijadikan pupuk organik. Penelitian ini dilaksanakan di Peternakan sapi perah Kelurahan Kebon Pedes, Kecamatan Tanah sareal, Kota Bogor, dan yang menjadi objek penelitian adalah para peternak yang memiliki instalasi biodigester. Para peternak yang memiliki instalasi biodigester adalah peternak 1 (Pak Dimyati), peternak 2 (Pak Nurhasan) dan petermak 3 (pak Syarif). Pengambilan data sampel diketiga peternak tersebut berbeda, tergantung volume instalasi biodigester dan jumlah limbah cair yang dihasilkan dari peternakan tersebut. Pengambilan sampel pada peternak 1 dan peternak 2 dilakukan setiap 11 hari sekali, sedangkan pada peternak 3 dilakukan setiap 5 hari sekali. Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan instalasi biodigester dapat mengurangi beban pencemaran limbah cair dari peternakan sapi perah Kelurahan Kebon Pedes, hal ini bisa dilihat berdasarkan nilai kebutuhan oksigen biologis (BOD), kebutuhan oksigen kimia (COD), pH, padatan tersuspensi (TSS) dan total padatan terlarut (TDS) yang mengalami penurunan sebesar 640 %, serta nilai oksigen terlarut (DO) mengalami kenaikan sebesar 128%. Hasil analisis kualitas limbah cair yang dihasilkan masih belum memenuhi kriteria standar baku mutu limbah cair berdasarkan (ΚΕΡΜΕΝ-51/ΜENLH/10/1995) dan (UNESCO/WHO/UNEP, 1992) kecuali pH.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAnimal Productionid
dc.subject.ddcDairy cattleid
dc.titleKemampuan instalasi biodigester dalam mengurangi beban pencemaran limbah cair dari peternakan sapi perah Kebon Pedes Bogorid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordBiodigester instalationid
dc.subject.keywordPollutanid
dc.subject.keywordLiquid wasteid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record