Show simple item record

dc.contributor.advisorGurnadi, R. Eddie
dc.contributor.advisorThalib, Amlius
dc.contributor.authorIrwansyah, Irman Permana
dc.date.accessioned2024-04-18T07:10:25Z
dc.date.available2024-04-18T07:10:25Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/146322
dc.description.abstractAgroindustri merupakan industri pengolahan hasil-hasil pertanian termasuk didalamnya adalah hasil-hasil peternakan. Industri penyamakan kulit adalah salah satu wujud agroindustri pada bidang peternakan. Industri ini diharapkan mampu meningkatkan perekonomian rakyat dikarenakan keterkaitannya yang erat dengan masyarakat, terutama masyarakat peternakan. Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui berbagai metode pengeringan yang tepat dalam pengawetan kulit mentah dan kualitas kulit jadi (finished leather) dari kulit kambing. Adapun Hipotesa pada penelitian ini adalah kualitas fisik, kimia dan total mikroba kulit jadi dari kulit kambing akibat pengeringan yang berbeda mempunyai nilai dan kualitas tertentu. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Penelitian Ternak (Balitnak), dan PT. Surya Puspita, Cileungsi, Bogor, mulai dari bulan Agustus 2001 sampai Juni 2002. Pada penelitian ini bahan baku yang digunakan adalah kulit kambing betina berumur 1-2 tahun sebanyak 21 lembar. Rancangan percobaan pada tahap I yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap dengan 3 kali ulangan pola searaah yaitu pada perlakuan Air Conditioner (AC), angin-angin (AG) dan sinar matahari (SM). Sedangkan pada tahap II menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial 2x2 yaitu kering AC (X2) dan kering AG (XI) yang dikombinasikan dengan racun busan 0,05% (Y1) dan 0,1% (Y2). Apabila hasil penelitian menunjukkan berbeda nyata maka dilakukan uji lanjut dengan menggunakan metode uji beda nyata terkecil. Peubah yang diamati meliputi: kadar air, total mikroba (bakteri dan jamur), kuat tarik, kuat jahit, kuat sobek dan kemuluran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas fisik kulit kambing dari berbagai perlakuan pengeringan pada tahap satu tidak berbeda nyata, sedangkan pada tahap dua, pengeringan yang dikombinasikan dengan racun busan 0,05% dan 0,1% pada kuat jahit dan kuat sobek berbeda nyata (P<0,05). Pada kuat jahit dengan perlakuan angin-angin (X1) yang dikombinasikan dengan racun busan 0,1% (Y2) tidak berbeda nyata dengan perlakuan lainnya sedangkan perlakuan AC (X2) yang dikombinasikan dengan racun busan 0,05% (Y1) berbeda nyata (P<0,05) dengan X2Y2 dan X2Y1. Pada kuat sobek dengan perlakuan X2Y1 tidak berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Perlakuan X1Y2 berbeda nyata (P<0,05) dengan erlakuan X1 Y1 dan X2Y2....id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAnimal Productionid
dc.subject.ddcGoat skinsid
dc.titleKualitas fisik dan kimia kulit kambing samak Khrom dengan atau tanpa racun busan dalam metode pengawetan pengeringanid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record