Tingkah Laku Agonistik Domba Garut Tipe Seni Tangkas dan Pedaging
View/ Open
Date
2003Author
Komaruzaman, Oman
Yamin, M.
Djuldjaman, Maman
Metadata
Show full item recordAbstract
Tingkah laku agonistik merupakan suatu interaksi sosial antara satwa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Interaksi sosial ini sangat penting kaitannya dalam menetapkan dan mempertahankan hubungan dominan dan subordinat antara tingkatan sosial spesies. Tingkah laku agonistik pada domba Garut tipe seni tangkas di kandang diperlihatkan dengan menumbukan tanduk, memukulkan tanduk, mendengus dan menghentakan kaki. Tingkah laku agonistik (berkelahi) pada domba Garut tipe seni tangkas ini pada akhirnya menjadi suatu komoditi tontonan, parameter pemeliharaan secara prima serta kebudayaan bagi daerah Garut dan sekitarnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai seni ketangkasan domba, tingkah laku agonistik (berkelahi) di kandang pada lingkungan peternak dan pada saat domba berada pada arena tangkas atau pamidangan (sunda). Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember sampai dengan Februari 2003 di Kabupaten Garut. Pengamatan tingkah laku harian di kandang dilakukan di Kecamatan Tarogong dan Kecamatan Wanaraja sedangkan untuk pengamatan tingkah laku agonistik di pamidangan di lakukan di Kecamatan Tarogong dan Kecamatan Pasirwangi.
Penelitian ini terdiri dari dua tahap yaitu tahap pertama berupa pengamatan tingkah laku harian di kandang antara domba Garut tipe seni tangkas dengan tipe pedaging, dengan empat ulangan untuk setiap individu yang berbeda. Pengambilan data tingkah laku harian ini menggunakan metode one zero. Tahap kedua pengamatan mengenai tingkah laku agonistik domba Garut tipe seni tangkas di arena adu atau pamidangan (sunda), dengan menggunakan 40 ekor atau 20 pasang domba Garut tipe seni tangkas. Metode yang digunakan pada pengamatan ini adalah contineous sampling. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan uji-t yang dijabarkan secara deskriftif.
Hasil pengamatan tingkah laku harian di kandang memperlihatkan bahwa domba Garut tipe seni tangkas mempunyai frekuensi tingkah laku agonistik (berkelahi), locomotion (bergerak) dan ingestif (makan) yang lebih tinggi dibandingkan domba Garut tipe pedaging (P<0,01). Begitupun dengan tingkah laku resting (istirahat) dan care-giving (merawat diri) yang berbeda antara domba Garut tipe seni tangkas dan pedaging (P<0,05), Sedangkan tingkah laku investigatory (menyelidik), vocalization (bersuara), flehmen (nyengir), eliminatif (membuang kotoran) mempunyai frekuensi yang sama antara domba Garut tipe seni tangkas dan pedaging. Tingkah laku agonistik yang diperlihatkan di kandang adalah menumbukan tanduk sekitar 68,27%, memukulkan tanduk sekitar 15,86%,
mendengus sekitar 7,37% dan menghentakan kaki sekitar 8,50%. Tingkah laku agonistik di pamidangan diperlihatkan dengan saling menumbukan tanduknya tetapi setelah menumbukan tanduknya domba sering...