Show simple item record

dc.contributor.advisorSihombing, DTH
dc.contributor.advisorAndadari, Lincah
dc.contributor.authorMartadinata
dc.date.accessioned2024-04-18T04:07:31Z
dc.date.available2024-04-18T04:07:31Z
dc.date.issued1999
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/146268
dc.description.abstractKepadatan populasi optimal dalam pemeliharaan ulat sutera merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas sutera selama ini. Luas ruang tempat hidup ulat sutera itu harus disesuaikan dengan cara pemeliharaannnya terutama cara pemberian daun murbei, suhu, kelembaban udara, perkembangan hidup ulat dan musim pemeliharaannya, supaya produksi kokon maksimal. Penelitian ini dilaksanakan di dua tempat secara bertahap yaitu, pemeliharaan ulat sutera dilaksanakan di Kebun Percobaan Puslitbang Hutan dan Konservasi Alam Dramaga-Bogor, dan tahap selanjutnya yaitu uji kualitas kokon dilakukan di Disiplin Pesuteraan Alam Puslitbang Hutan dan Konservasi Alam Ciomas, Bogor. Waktu penelitian adalah dari bulan April sampai Mei 1999. Materi yang digunakan yaitu ulat sutera sebanyak 2800 ekor. Perlakuan yang diberikan adalah dengan memelihara ulat instar IV dan V pada suatu kotak pemeliharaan (sasag) dengan jumlah ulat berbeda dan luas sasag yang sama yaitu 45cm x 40cm. Jumlah ulat yang dipelihara masing-masing sasag adalah 100, 150, 200 dan 250 ekor, yang selanjutnya disebut perlakuan A, B, C dan D, dengan pengulangan masing-masing sebanyak empat kali. Parameter yang diamati adalah rendemen pemeliharaan, persentase kokon cacat, persentase pupa hidup, berat kokon basah, berat kulit kokon dan persentase kulit kokon. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok, data kemudian dianalisis dengan Analisa Sidik Ragam dan dilanjutkan dengan uji Polinomial. Hasil analisa sidik ragam menunjukkan adanya pengaruh kepadatan yang berbeda terhadap kualitas kokon yang dihasilkan, terutama pada berat kokon basah dan berat kulit kokon (P<0,05), uji polinomial menunjukkan adanya hubungan bersifat linear (P<0,01) pada berat kokon basah dengan persamaan Y= 2,205 0,00112X dengan rataan yang diperoleh adalah 2,11; 2,01; 2,00 dan 1,92 gram. Berat kokon terbaik diperoleh pada kepadatan 182 ekor yaitu 2,00 gram/kokon. Untuk berat kulit kokon menunjukan hubungan bersifat linear (P<0,05) dengan persamaan Y= 0,4476- 0,0004X dengan rataan berat kulit kokon yang diperoleh 0,42; 0,38; 0,36 dan 0,35 gram. Berat kulit kokon terbaik diperoleh pada kepadatan 119 ekor yaitu dengan berat 0,40 gram/kokon. Parameter lain yang diuji menunjukan hasil yang tidak berbeda nyata. Hal ini menunjukan bahwa kepadatan populasi adalah salah satu faktor yang menentukan terhadap kulitas kokon yang dihasilkan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAnimal Production Technologyid
dc.subject.ddcBombyx moryid
dc.titlePenentuan kepadatan populasi optiimal ulat sutera (Bombyx mori, L.) terhadap mutu kokon yang dihasilkanid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record