Show simple item record

dc.contributor.advisorWiradarya, Tantan R
dc.contributor.advisorInounu, Ismeth
dc.contributor.authorWahyono, Budi
dc.date.accessioned2024-04-18T03:05:42Z
dc.date.available2024-04-18T03:05:42Z
dc.date.issued1999
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/146240
dc.description.abstractPengembangan dan peningkatan populasi domba dapat ditempuh dengan mengadakan pengaturan perkawinan, karena dengan mengawinkan domba tepat pada waktunya apalagi disertai dengan angka ovulasi yang tinggi kemungkinan untuk memperoleh keturunan (anak) yang lebih banyak per induk per tahunnya dapat tercapai. Dalam rangka pengaturan perkawinan domba, perlu diketahui aktivitas reproduksi pasca kelahiran karena umumnya ternak domba akan mengalami anestrus atau tidak timbul berahi setelah beranak. Lama waktu untuk berahi kembali setelah beranak tersebut sangat besar pengaruhnya terhadap kemampuan reproduksi karena semakin panjang (lama) untuk berahi kembali setelah beranak akan memperpanjang jarak kelahiran. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat kualitas reproduksi domba persilangan Charollais-Garut, domba persilangan St. Croix-Garut serta domba Garut terutama lama waktu terjadinya berahi pertama setelah beranak (postpartum estrus) dan faktor-faktor yang mempengaruhi seperti interaksi jumlah anak sekelahiran (JAS) dengan bangsa ternak, skor kondisi tubuh ternak, total bobot lahir anak saat dilahirkan dan berat induk setelah beranak. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Penelitian Ternak di Jalan Raya Padjajaran Bogor pada bulan Oktober sampai bulan Desember 1998. Materi yang digunakan adalah 26 ekor induk domba Garut, 28 ekor induk domba persilangan Charollais-Garut dan 25 ekor induk domba persilangan St. Croix-Garut. Data yang diperoleh selama penelitian dianalisis menggunakan prosedur statistik model linear umum (General Linear Model) dengan anak contoh tidak sama antar perlakuan. Untuk melihat hubungan antara berahi pertama setelah beranak dengan bobot induk saat beranak tiap bangsa ternak digunakan analisis regresi. Hasil analisis ragam (ANOVA) menunjukkan bahwa interaksi jumlah anak sekelahiran (JAS) dengan bangsa ternak sangat berpengaruh nyata (P<0.01) terhadap lama waktu terjadinya berahi pertama setelah beranak. Hasil penelitian menunjukkan rataan lama waktu terjadinya berahi pertama setelah beranak induk domba dengan jumlah anak sekelahiran tunggal untuk domba persilangan Charollais-Garut, domba persilangan St. Croix-Garut dan domba Garut masing-masing sebesar 63.09±13.57 hari, 66 ± 10.0 hari dan 77.5 ± 6.96 hari, dan untuk induk domba dengan jumlah anak kembar dua sebesar 73.87 ± 13.68 hari, 66.37±9.53 hari dan 84.22 ± 4.29 hari serta untuk induk dengan jumlah anak sekelahiran lebih dari dua masing-masing...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAnimals Productionid
dc.subject.ddcSheepid
dc.titleKajian Waktu terjadinya berahi pertama setelah beranak pada domba Garut, Domba persilangan St Croix-Garut (Postpartum Estrus Of Garut Sheep, Charollais-Garut and St.Croix-Garut Crossbreed Sheep)id
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record