Show simple item record

dc.contributor.advisorSihombing, D
dc.contributor.advisorMuladno
dc.contributor.authorRisandy, R. Erly
dc.date.accessioned2024-04-18T01:40:53Z
dc.date.available2024-04-18T01:40:53Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/146162
dc.description.abstractKupu-kupu merupakan salah satu serangga yang memiliki keindahan yang luar biasa dengan habitat yang tersebar luas dari pedesaan hingga perkotaan. Keberadaannya memberikan manfaat yang cukup besar bagi manusia, diantaranya yaitu membantu penyerbukan tanaman, sebagai bahan industri, sebagai bahan makanan dan juga sebagai koleksi. Khusus pemanfaatannya sebagai koleksi, maka kupu-kupu harus diawetkan terlebih dahulu, sehingga perlu adanya suatu metode pengawetan terhadap kupu-kupu. Penelitian ini bertujuan untuk mencari dan membandingkan metode pengawetan kupu-kupu yang paling baik dengan penyuntikan alkohol atau dengan formalin sehingga didapatkan umur simpan kupu-kupu yang paling lama dan paling awet. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak, Taman Rektorat IPB, Taman Teknologi Benih Fakultas Pertanian IPB, Wisma Nusantara dan Babakan Doneng Bogor. Penelitian berlangsung dari bulan Agustus 2000 sampai Januari 2001. Bahan atau objek yang digunakan yaitu kupu-kupu sedangkan alat yang digunakan yaitu suntikan 1 ml, alkohol 70%, formalin 40%, plastik, jaring, kapas, jarum, styrofoam, termometer, oven dan wadah. Metode yang dilakukan yaitu dengan cara menyuntikan alkohol atau formalin pada bagian dada, sayapnya kemudian direntangkan, bagian kaki dan antene diluruskan, setelah itu diberi perlakuan yaitu dikeringanginkan, dijemur matahari dan dioven. Setelah enam bulan kemudian dilihat hasilnya dengan cara membandingkan kupu-kupu yang disuntik alkohol dengan kupu-kupu yang disuntik formalin. Parameter yang digunakan yaitu warna dan kelengkapan anggota tubuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara kupu-kupu yang disuntik alkohol dengan kupu-kupu yang disuntik formalin memiliki keuntungan dan kekurangannya masing-masing dan keduanya dapat digunakan sebagai bahan pengawet dalam pengawetan kupu-kupu. Pada metode pengawetan yang dikeringanginkan, kupu-kupu yang disuntik formalin menunjukan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan kupu- kupu yang disuntik alkohol yaitu warnanya tidak pudar dan anggota tubuhnya masih lengkap. Pada metode pengawetan yang dijemur, kupu-kupu yang disuntik formalin menunjukan hasil yang tidak jauh berbeda dibandingkan dengan kupu-kupu yang disuntik alkohol yaitu warnanya tidak pudar dan anggota tubuhnya pun masih lengkap. Kupu-kupu yang mengalami metode pengawetan yang dioven terlihat berbeda antara yang disuntik alkohol dibandingkan dengan yang disuntik formalin. Kupu-kupu yang disuntik formalin mengalami kerusakan yang lebih sedikit dibandingkan dengan kupu-kupu yang disuntik alkohol.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcZoologyid
dc.subject.ddcButterflyid
dc.titleMetode pengawetan kupu-kupuid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record