| dc.description.abstract | Kambing memiliki persentase bobot karkas dan bobot potong yang rendah. Salah satu usaha untuk perbaikan produksi dagingnya agar meningkat, dengan pemberian ransum yang tingkat gizinya lebih baik.
Penelitian mengenai pengaruh pemberien makanan penguat terhadap bobot potongan komersial karkas dilakukan di Laboratorium Ilmu Produksi Ternak Daging dan Kerja, Jurusan Ilmu Produksi Ternak Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor dari tanggal 4 Januari sampai tanggal 31 Maret 1984.
Tiga puluh ekor kambing Peranakan Etawah jantan, dengan bobot badan antara 9.7 sampai 15.9 kg dibagi menjadi tiga kelompok secara acak dan ditempatkan dalam kandang individual. Masing-masing kelompok terdiri atas 10 ekor dan mendapat perlakuan A) rumput lapangan kering ad libitum B) 50 gram makanan penguat plus rumput lapangan ad libitum dan C) 100 gram makanan penguat plus rumput lapangan kering ad libitum. Air minum diberikan ad libitum kepada semua ternak. Penimbangan konsumsi dilakukan setiap hari dan pe- nimbangan bobot badan dilakukan seminggu sekali. Rancangan Acak Lengkap dengan 10 ulangan digunakan dalam penelitian ini. Pada akhir penelitian, semua kambing dipotong dan diseksi.
Selama penelitian ternyata beberapa kambing tidak mengkonsumsi makanan penguat dan kambing yang tidak mengkonsumsi makanan penguat dimasukkan dalam perlakuan A. Beberapa penyakit menular menyerang ternak selama penelitian dan bahkan menyebabkan kematian. Pada akhirnya, tinggal 26 ekor kam- bing, masing-masing 13 ekor perlakuan A, 7 ekor perlakuan B dan 6 ekor perlakuan C.
Hasilnya menunjukkan bahwa :
1. Kambing Peranakan Etawah jantan sebanyak 26 ekor, dangan bobot potong berkisar antara 10.7 sampai 15.6 kg dengan rataan sebesar 12.5 kg, menghasilkan karkas se- banyak 4291.54 gram atau sekitar 34.47 persen dari bo- bot potong atau 48.33 persen dari bobot tubuh kosong…dst | id |
