Pengaruh pemotongan sayap terhadap performans ayam pedaging
View/ Open
Date
1987Author
Chandrawati, Ennie R.
Sugandi, Dawan
Rasyaf, Muhammad
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu Produksi Ternak Unggas, Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, selama 8 minggu sejak tanggal 15 Oktober 1984 sampai 13 De- sember 1984.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemotongan sayap terhadap pertumbuhan, konsumsi ransum, kon- versi ransum, persentase karkas, dada dan paha serta tingkat kematian pada ayam pedaging. Disamping itu juga untuk me- ngetahui batas pemotongan sayap yang dapat memberikan per- formans yang optimal pada ayam pedaging.
Dalam penelitian ini digunakan 100 ekor anak ayam umur sehari (DOC) CP 707 kelamin campur yang dipelihara pada kan- dang sistem litter sekam padi dan berdinding bilik berukuran 1.0 m x 0.5 m x 1.0 m.
Rancangan percobaan yang dilakukan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan, yaitu PO ayam yang tidak dipotong sayapnya (kontrol), P1 ayam yang dipo- tong sayapnya di daerah carpus, P2 ayam yang dipotong sayapnya di daerah persendian antara radius-ulna dan humerus dan P3 ayam yang dipotong sayapnya di daerah humerus. Ransum dan air diberikan ad libitum. Jumlah kandang sebanyak 20 buah dan pada tiap kandang
ditempatkan 5 ekor ayam secara acak. Hasil analisis sidik
ragam menunjukkan bahwa pemotongan sayap tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan, konsumsi ransum, persentase karkas dan persentase paha, sedangkan terhadap konversi ransum, perlakuan pemotongan sayap memberikan pe- ngaruh yang nyata (P<0.01). Pemotongan sayap di daerah persendian antara radius-ulna dan humerus (P2) nyata lebih tinggi dalam hal konversi ransum (P0.01) dibandingkan dengan ayam yang dipotong sayapnya di daerah humerus dan kontrol. Demikian pula terhadap persentase dada, ada per- bedaan yang nyata (P <0.01). Pemotongan sayap di daerah persendian antara radius-ulna dan humerus lebih baik dalam hal rataan persentase dada (P <0.01) dibandingkan dengan ayam yang dipotong sayapnya di daerah carpus dan humerus. Tingkat kematian (mortalitas) yang diperoleh sebesar 1% dari seluruh ayam percobaan.