Pengaruh pemberian ampas tahu terhadap potongan karkas komersial domba jantan lokal lepas sapih
View/ Open
Date
1988Author
Salim, Rusdyanti
Sugana, Nana
Duldajaman, Maman
Metadata
Show full item recordAbstract
Usaha peningkatan produksi dan pengembangan ternak ruminansia berhubungan erat dengan penyediaan makanan ternak, baik dari kualitas maupun kuantitasnya. Salah satu kemungkinan untuk mengatasi masalah tersebut adalah penggunaan limbah industri makanan seperti ampas tahu, sebagai makanan tambahan bagi ternak domba.
Dua puluh empat ekor domba jantan lokal lepas sapih yang diperoleh di sekitar Kabupaten Bogor diteliti untuk mempelajari pengaruh penambahan ampas tahu terhadap po- tongan karkas komersial. Domba-domba tersebut dikelom- pokkan menjadi enam dan tiap kelompok terdiri dari empat perlakuan, yaitu: Perlakuan A pemberian rumput lapang- an kering ad libitum, Perlakuan B Perlakuan A + 100 g ampas tahu kering, Perlakuan C Perlakuan A+ 200 g am- pas tahu kering dan Perlakuan D Perlakuan A+ 300 g ampas tahu kering. Lama penelitian untuk setiap ekor ternak 120 hari. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok, analisis data mengikuti prosedur analisis sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji
polinomial ortogonal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot potong, bobot tubuh kosong dan bobot karkas terlihat semakin me- ningkat dari perlakuan A sampai D akibat penambahan am- pas tahu dalam ransum.
Pengaruh perlakuan ampas tahu terhadap potongan karkas komersial sangat nyata (P/0.01) dan hasil uji po- linomial menunjukkan pola hubungan yang linear. Persa- maan garis yang didapat untuk setiap potongan komersial adalah: Y 743.12 + 2.65 X (paha), Y 157.31 (lemusir), Y 161.38 0.89 X (punggung-rusuk), Y 0.84 X 213.85 1.02 X (leher), Y = 284.57 + 1.07 X (tengkuk), Y = 250.66 0.89 X (bahu), Y 145.89 0.75 X (perut- dada) dan Y 93.62 0.29 X (kaki).
Ampas tahu dapat digunakan sebagai makanan tambahan untuk ternak domba lepas sapih yang mendapat rumput la- pangan sebab mengandung protein yang cukup tinggi, se- hingga diharapkan dapat memperbaiki penampilan produksi ternak itu sendiri.