| dc.description.abstract | Potensi domba di Sumatera Utara sangat besar untuk dikembangkan karena didukung oleh sumber pakan berupa hijauan yang banyak terdapat di perkebunan karet, kelapa sawit dan padang penggembalaan yang masih belum dimanfaat- kan. Rendahnya kadar energi, protein dan mineral hijauan menjadi kendala dalam peningkatan produksi domba.
Tepung tulang atau Steamed Bone Meal (SBM) dan DiCalci- um Phosphate (DCP) sering ditambahkan dalam ransum ternak untuk memenuhi kebutuhan mineral (kalsium dan fosfor). Kebutuhan akan tepung tulang dan dikalsium fosfat masih diimpor dari luar negeri. Rock phosphate atau Natural Defluorinated Calcium Phosphate (NDCP) adalah batuan fosfat yang dihasilkan oleh tambang fosfat di Jawa Barat dengan tingkat fluorine yang rendah sehingga diharapkan dapat menggantikan penggunaan tepung tulang dan dikalsium fosfat sebagai sumber mineral. Tujuan penelitian ini untuk mempe- lajari penampilan domba jantan yang diberi ransum dengan suplemen mineral dari tiga sumber berbeda (SBM, DCP dan NDCP).
Penelitian dilaksanakan di Kandang dan Laboratorium
Sub-Balai Penelitian Ternak Sei Putih Medan, dimulai bulan
Mei sampai Agustus 1994. Ternak yang digunakan sebanyak 17 ekor domba jantan hasil persilangan dengan bobot hidup rata-rata 15,00 ± 2,91 kg. Ransum yang digunakan: R1 molases, urea dan SBM; R2 = molases, urea dan DCP; R3 = molases, urea dan NDCP. Rumput Paspalum dilatatum dan air minum diberikan ad libitum.
Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan tiga perlakuan dan enam ulangan. Data dianalisis dengan analisis peragam, perbedaan yang terjadi antar perla- kuan diuji dengan ujit (Snedecor and Cochran, 1967).
Hasil sidik peragam menunjukkan pengaruh perlakuan terhadap konsumsi BK ransum, pertambahan bobot hidup, kon- versi ransum, kecernaan (protein, kalsium, fosfor) serta kadar Ca dan P darah pada bobot hidup awal yang sama tidak berbeda nyata.... | id |
