Show simple item record

dc.contributor.advisorSugandi, Dawan
dc.contributor.advisorSetioko, Argono Rio
dc.contributor.authorYuliana, Nina
dc.date.accessioned2024-04-16T03:26:59Z
dc.date.available2024-04-16T03:26:59Z
dc.date.issued1991
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/145827
dc.description.abstractPenelitian ini dilaksanakan di Balai Penelitian Ternak (BPT) Ciawi, Bogor, pada tanggal sampai 4 Januari 1991. 16 Juni 1990 dan melihat Tujuan penelitian adalah untuk menguji pengaruh beberapa tehnik forced malting terhadap kualitas telur yang meliputi bobot telur, Haugh Unit, tebal bang, persentase kuning dan putih telur pada ayam tipe medium. kera- petelur Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola Faktorial 4 X 2 dengan lima kali ulangan dan tiap ulangan terdiri empat ekor ayam. pertama adalah modifikasi metode forced molting (A) terdiri atas modifikasi pertama (a1), Faktor yang modifikasi kedua (a2), modifikasi ketiga (az) dan modifikasi keempat (a4). Faktor kedua adalah jumlah ransum yang diberikan (B) yang terdiri atas ransum dengan jumlah 50% dari konsumsi normal (b₁) (b2). serta ransum dengan jumlah 25% dari konsumsi normal Untuk membandingkan antara perlakuan dengan kontrol dilakukan Uji Dunnett. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode malting dan pemberian ransum tidak berpengaruh terhadap bobot telur, tebal kerabang dan persentase telur. Pemberian jumlah ransum berpengaruh sangat (P<0.01) terhadap rataan nilai Haugh Unit. Rataan Haugh Unit pada ayam yang diberi ransum 25% dari forced nyata putih nyata nilai konsumsi normal sangat nyata lebih tinggi (P<0.01) dari ayam yang diberi dengan jumlah 50% dari ransum konsumsi normal. Pemberian jumlah ransum berpengaruh nyata (P<0.05) dap persentase kuning telur. telur pada Rataan terha- persentase kuning ayam yang diberi ransum 25% dari konsumsi normal nyata lebih tinggi (P<0.05) dari ayam yang ransum dengan jumlah 50% dari konsumsi normal. antara metode forced molting dengan jumlah diberi Interaksi ransum diberikan menunjukkan pengaruh yang nyata (P<0.05) yang terha- dap persentase kuning telur. Persentase kuning telur pada modifikasi pertama dengan jumlah pemberian ransum 25% dari konsumsi normal, modifikasi kedua dengan jumlah pemberian ransum (P<0.01) 25% dari konsumsi normal sangat nyata lebih dari tingi persentase kuning telur pada modifikasi kedua dengan jumlah pemberian ransum 50% normal. dari konsumsi Fersentase kuning telur pada modifikasi pertama dengan jumlah pemberian ransum 25% dari konsumsi normal,...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcPengaruh forced molting terhadap kualitas telur pada ayam petelur tipe mediumid
dc.titlePengaruh forced molting terhadap kualitas telur pada ayam petelur tipe mediumid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record