Pemanfaatan Tinja Puyuh Sebagai Bahan Campuran Ransum Puyuh (Cortunix cortunix japonica) dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan
View/ Open
Date
1983Author
Sunartini, Ninik
Hardjosworo, Peni S
Natasasmita, Sudjana
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini dilakukan di Bagian Unggas, Departemen Ilmu Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, dari tanggal 8 Februari 1983 sampai dengan tanggal 15 Maret 1983.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat penggunaan tinja puyuh sebagai bahan campuran ransum puyuh terhadap pertumbuhan anak-anak puyuh. Tingkat penggunaan tinja dalam ransum adalah 0, 5, 10 dan 15 persen.
Menurut hasil analisa, kandungan protein ransur yang mengandung tinja 0, 5, 10 dan 15 persen pada periode "starter" berturut-turut 25.07, 24.65, 25.45 dan 25.68 persen, sedangkan pada periode "grower" berturut-turut 22.45, 23.14, 23.20 dan 23.36 persen. Kandungan energi metabolis berda- sar perhitungan pada periode "starter" 2838.54 kkal/kg, dan periode "grower" 2864.27 kkal/kg.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan lima ulangan. Sebagai materi percobaan digunakan 240 ekor puyuh umur satu minggu dan tidak dibedakan jantan betina.
Parameter yang diukur adalah pertambahan bobot badan, konsumsi makanan, konversi makanan serta angka kematian (mortalitas) dan biaya ransum.
Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa tingkat penggunaan tinja dalam ransum tidak berpengaruh terhadap konsumsi makanan periode "starter" dan "grower", tetapi mempengaruhi pertambahan bobot badan dan konversi makanan (P/ 0.01). Pada periode "starter" pertambahan bobot badan puyuh yang mendapat ransum dengan kandungan tinja 0, 5, 10 dan 15 persen berturut-turut 39.09, 36.50, 33.08 dan 30.48 gram, sedangkan konsumsi makanan berturut-turut 125.16, 126.57, 126.34 dan 124.72 gram. Konversi makanan berturut- turut 3.21, 3.47, 3.83 dan 4.10. Uji rentang Newman-Keuls terhadap pertambahan bobot badan dan konversi makanan peri- ode "starter" menunjukkan ransum yang mengandung tinja lima persen tidak memberikan perbedaan yang nyata dibandingkan dengan ransum tanpa tinja, tetapi ransum yang mengandung tinja 10 dan 15 persen sangat nyata (P/ 0.01) menurunkan pertambahan bobot badan dan meningkatkan konversi makanan…dst