Pengaruh pemberian ransum berkadar protein 25 persen sebanyak 40, 60, 80 dan 100 persen berat biomassa terhadap pertumbuhan pasca larva udang windu pada padat penebaran awal 125 ekor per meter persegi
View/ Open
Date
1986Author
Warsono, Prasetyo Hadi
Raswin, Muhammad M
Akhmad, Sutomo
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ransum LNI/ PI-UW/P.30/C.272/C:P 9.07 yang diberikan pada tingkat pemberian pakan 32, 52, 72 dan 92 persen bobot biomassa, terhadap pertumbuhan pasca- larva udang windu PLayang ditebar pada padat penebaran awal 75 ekor per meter persegi.
Penelitian ini dilaksanakan di Balai Budidaya Air Payau (BBAP), Jepara dari tanggal 27 April sampai 6 Juni 1988.
Wadah penelitian yang digunakan adalah bak kayu berjumlah 12 buah yang bagian dalamnya dilapisi plastik, berukuran 80 cm x 40 cm x 40 cm. Masing-masing wadah diisi dengan campuran air laut dan air tawar sedalam 35 cm dengan salinitas sekitar 25 permil. Benih yang ditebar pada awal penelitian adalah benih udang windu stadia Pascalarva 20 (PL 2b dengan padat penebaran awal 24 ekor per wadah. Bobot rata-rata individu awal berkisar antara 4.60 sampai 4.88 mg. Ransum yang digu- nakan berkadar protein 30 persen, kandungan energi 272.00 KK1/100 gr dan rasio (kalori protein ransum) 9.07 Kal/gr protein. Ransum dibe- rikan 3 kali sehari pada pukul 18.00, 23.00 dan 04.00 dalam bentuk remah. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan tiga ulangan untuk masing-masing perlakuan. Keempat perlakuan tersebut adalah tingkat pemberian ransum sebanyak 32, 52, 72 dan 92 persen bobot biomassa ulangan (BBM).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pemberian ransum 32, 52, 72 dan 92 persen BBM, menghasilkan pertumbuhan bobot biomassa mutiak rata-rata berturut-turut 845,57 mg, 1503.97 mg, 1908.23 mg dan 1675.00 mg. Pertumbuhan bobot biomassa relatif rata-rata beruturut- turut 751.33%, 1319.89%, 1700,90% dan 1495.57%. Laju pertumbuhan bo- bot biomassa harian rata-rata berturut-turut 7.96 %, 9.96%, 10.86% dan10.44 %. laju pertumbuhan bobot biomassa saat g rata-rata bertu- rut-turut 0.5367, 0.6633, 0.7233 dan 0.6900…dst