Show simple item record

dc.contributor.advisorSurawidjaja, Enang Harris
dc.contributor.advisorShafruddin, Dadang
dc.contributor.authorPutra, I Ketut Sarjana
dc.date.accessioned2024-04-01T02:03:29Z
dc.date.available2024-04-01T02:03:29Z
dc.date.issued1987
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/144349
dc.description.abstractPenelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat padat penebaran terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan pasca larva udang wïndu selama pentokolan dengan sistem resirkulasi. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan dan tiga kali ulangan. Perlakuan dalam hal ini adalah padat penebaran pasca larva udang windu, yaitu perlakuan A (300 ekor/m²), perlakuan B (650 ekor/m²), perlakuan C (1000 ekor/m²) dan perlakuan D (1350 ekor/m²). Udang uji yang digunakan adalah pasca larva udang windu stadia PL17 (0.0185 gram) yang dipelihara dalam wadah yang dilengkapi dengan sistem resirkulasi air selama 28 hari. Selama penelitian udang diberikan makanan buatan merk president feed no. 1 (kadar protein 42%) sebanyak 30% dari berat biomasa per hari. Frekuensi pemberian makanan empat kali sehari, yaitu pada pukul 06.00, 12.00, 16.00 dan 20.00 WIB. Penyesuaian jumlah makanan dilakukan setiap tujuh hari sekali, yaitu setelah penimbangan berat udang uji. Wadah yang digunakan untuk penelitian adalah petakan plastik berukuran 85 cm x 60 cm x 125 cm dengan kedalaman air 70 cm. Sirkulasi air dalam wadah budidaya digrakkan dengan airlift pump dengan diameter pipa eduksi 1 inchi. Struktur filter pada dasar wadah budidaya terdiri dari pa- sir laut (Ø 0.5 1.0 mm) setebal 4 cm dan pecahan kulit kerang setebal 1 cm. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa tingkat kelangsungan hidup udang tertinggi dicapai pada perlakuan A (90. 414%) dan perlakuan B (86.042%), diikuti oleh perlakuan C (78.495%) dan perlakuan D (64.488%) (p<0.01). Sedangkan laju pertumbuhan harian tertinggi dicapai pada perlakuan A (14.77%), diikuti oleh perlakuan B (14.05%) dan perlakuan C (13.81%) serta perlakuan D (13.28%) (p<0.01). Produksi udang windu tertinggi dicapai pada perlakuan C (277, 133 gram) dan D (270.164 gram), diikuti oleh perlakuan B (209.845 gram) dan perlakuan A (121.303 gram) (p<0.01)…dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcPengaruh padat penebaran terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan pasca larva udang windu (Penaeus monodon Fabricius) pada pertokolan dengan sistem resirkulasiid
dc.titlePengaruh padat penebaran terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan pasca larva udang windu (Penaeus monodon Fabricius) pada pertokolan dengan sistem resirkulasiid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record