Show simple item record

dc.contributor.advisorPasaribu, Ridwan A.
dc.contributor.advisorHartoto, Liesbetini
dc.contributor.authorJulyanti, W. Erika
dc.date.accessioned2024-03-28T02:28:06Z
dc.date.available2024-03-28T02:28:06Z
dc.date.issued1995
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/144055
dc.description.abstractPenggunaan kertas semakin lama semakin meningkat dalam berbagai bidang. Pada tahun 1990, konsumsi kertas mencapai 1 371 400 juta ton dan pada tahun 1994, konsumsi kertas telah mencapai 2 368 600 juta ton (APKI, 1995). Dengan semakin meningkatnya arus informasi pada saat ini, maka salah satu jenis kertas yang paling banyak dibutuhkan adalah kertas koran. Peningkatan konsumsi kertas juga menyebabkan semakin banyaknya industri pulp untuk berbagai jenis kertas. Masalah yang dihadapi oleh industri pulp dan kertas adalah terbatasnya bahan baku kayu, sehingga dibutuhkan alternatif bahan baku lainnya. Limbah pertanian yang banyak mengandung selulosa dan tersedia sepanjang tahun seperti tandan kosong kelapa sawit dapat dipertimbangkan sebagai bahan baku pulp. Tandan kosong kelapa sawit merupakan limbah utama pada industri minyak kelapa sawit. Pada tahun 1990, minyak sawit kasar yang diproduksi Indonesia adalah sebesar 2,23 juta ton per tahun dan ditargetkan akan mencapai 4,5 juta ton per tahun pada tahun 1995. Dari produksi minyak sawit sebesar 4,20 ton dapat dihasilkan limbah tandan kosong kelapa sawit sebanyak 2,07 ton (Pusat Penelitian Perkebunan Medan, 1992). Masalah lain yang dihadapi dalam industri pulp dan kertas adalah pencemaran lingkungan. Salah satu proses alternatif untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menerapkan proses biopulping. Biopulping adalah proses pembuatan pulp dengan memanfaatkan mikroorganisme untuk mengurangi lignin dan zat ekstraktif pada bahan baku pulp sebelum diproses lebih lanjut dengan cara mekanis, kimia atau kimia mekanis. Tahap penghilangan lignin dengan menggunakan mikroorganisme disebut biodelignifikasi. Penelitian ini terdiri atas penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan bertujuan untuk menentukan isolat jamur pelapuk putih (Coriolus versicolor, Phanaerochaete chrysosporium, galur KT.J02, Cipanas, Super fungi, dan Rami putih) dan media propagasi (media cair kaldu dekstrosa kentang, media padat campuran dedak dan tandan kosong kelapa sawit serta campuran dedak dan serbuk gergaji) serta jumlah inokulum (5, 10 dan 15 persen b/b atau v/b) yang terbaik untuk diterapkan pada proses biodelignifikasi tandan kosong kelapa sawit. Kriteria pemilihan didasarkan pada persentase pengurangan kadar lignin dan selulosa tandan kosong kelapa sawit setelah waktu inkubasi 14 hari. Penelitian utama bertujuan untuk menentukan waktu optimum inkubasi tandan kosong kelapa sawit pada tahap biodelignifikasi dan menentukan konsentrasi optimum larutan pemasak natrium hidroksida pada tahap pembuatan pulp sehingga diperoleh pulp untuk kertas koran dengan sifat fisik dan kimia yang baik...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleKajian mutu pulp untuk kertas koran dari tandan kosong kelapa sawit dengan proses biopulpingid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record