Pengaruh beberapa metode "force molting" terhadap performans ayam petelur tipe medium
View/ Open
Date
1991Author
Ningsih, Rina
Sugandi, Dawan
Sinurat, Arnold P.
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini dilakukan di Balai Penelitian Ternak (BPT) Ciawi, Bogor dari tanggal 16 Juni 1990 sampai 4 Januari 1991. Perlakuan "force molting" dilakukan selama sebulan dari tanggal 19 September sampai 18 Oktober 1990. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh beberapa metode "force molting" terhadap performans ayam petelur tipe medium.
Digunakan 160 ekor ayam yang dikenakan "force molting" dan 20 ekor sebagai kontrol. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap pola Faktorial 4 x 2 dengan 5 ulangan. Faktor A adalah lamanya puasa yaitu pemuasaan 10 hari dan diberi air minum terus-menerus (a), pemuasaan 10 hari dan diberi air minum selang-seling (a), pemuasaan 5 hari dan diberi air minum terus-menerus (az) dan pemuasaan 5 hari dan diberi air minum selang-seling (a). Faktor B adalah jumlah pemberian makanan yaitu pemberian 50% dari konsumsi normal atau 62 g/ekor/hari (b₁) dan pemberian makanan 25% atau 31 g/ekor/hari (b₂).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lamanya puasa dan jumlah pemberian makanan serta interaksi antara lamanya puasa dengan jumlah pemberian makanan tidak berpengaruh nyata terhadap rataan produksi telur, konsumsi ransum, konversi ransum, mortalitas dan "income over feed cost". Hasil rataan produksi telur dengan pemuasaan 10 hari dan diberi air minum terus-menerus, pemuasaan 10 hari dan diberi air minum selang-seling, pemuasaan 5 hari dan diberi air minum terus-menerus serta pemuasaan 5 hari dan diberi air minum selang-seling berturut-turut 58.76, 55.22, 55.64 dan 56.16% Hen-Day. Rataan konsumsi ransum pada masing- masing perlakuan diatas berturut-turut 123.76, 122.96, 123.33 dan 123.74 gram/ekor/hari. Rataan konversi ransum pada masing-masing perlakuan diatas berturut-turut 3.20, 3.48, 3.45 dan 3.37. Rataan mortalitas pada perlakuan diatas berturut-turut 0.28, 0, 0 dan 0%. Rataan "income over feed cost" pada perlakuan diatas berturut-turut Rp 1261.42, 893.63, 1009.23 dan 971.82 per ekor selama penelitian. Faktor pemberian makanan yaitu pemberian 50% ..dst