Show simple item record

dc.contributor.advisorCarman, Odang
dc.contributor.advisorSumantadinata, Komar
dc.contributor.authorHapsari, Winda
dc.date.accessioned2024-03-26T03:10:31Z
dc.date.available2024-03-26T03:10:31Z
dc.date.issued1996
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/143487
dc.description.abstractIkan Diskus (Symphysodon aequifasciata haraldi) merupakan salah satu jenis ikan hias air tawar yang banyak diminati orang. Daya tariknya terdapat pada keindahan warna dan bentuk tubuh serta keunikan tingkah lakunya. Disamping itu ikan Diskus juga memiliki nilai ekonomis cukup tinggi. Tetapi dalam pembudidayaannya masih terda- pat masalah pada tahap pembenihannya. Embriologi sebagai bagian dari perkembangan awal hidup berkaitan dengan aspek-aspek evolusi, hereditas, mekanisme perkembangan dan pengaruh lingkungan terhadap bentuk dan struktur organis- me. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan embrio ikan Diskus (Symphysodon aequifasciata haraldi) sejak telur dibuahi hingga kuning telur habis. Dari hasil percobaan ini diharapkan dapat memberi informasi tambahan mengenai pembenihan ikan Diskus yang bermanfaat bagi peningkatan produksi ikan itu sendiri. Percobaan ini dilakukan sejak bulan Juli sampai dengan Oktober 1995 di Laboratorium Pengembangbiakan Ikan dan Genetika Ikan Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan, Institut Pertanian Bogor. Telur ikan Diskus hasil pemijahan secara alami dipisahkan dari induknya setelah induk selesai melakukan pemijahan. Telur-telur dilepaskan dari substrat dan diinkubasi pada akuarium bervolume 12,5 liter. Akuarium ini diisi air dari akuari- um pemijahan, diberi aerasi dan Methylene Blue untuk mencegah menyebarnya cendawan. Suhu dipertahankan 30°C dengan menggunakan alat pemanas. Perkembangan embrio diamati di bawah mikroskop dengan mengambil 10 sampel telur. Setiap tahap perkembangan dicatat waktunya dan digambar. Pengukuran terhadap diameter membujur dan melintang telur dilakukan dengan mengambil 20 sampel telur dengan menggunakan mikrometer. Pengukuran volume kuning telur, setelah telur menetas, dilakukan setiap 12 jam sekali pada 10 sampel prolarva. Hal ini dilakukan sampai dengan kuning telur habis. Parameter yang diamati melipu- ti derajat pembuahan (FR), kelangsungan hidup embrio (SR), derajat penetasan (HR), kelangsungan hidup prolarva (SR), pertumbuhan mutlak panjang total dan laju pertumbu- han harian bobot basah. Hasil pengamatan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik, serta dianalisa secara deskriptif. Telur ikan Diskus kuning muda kecoklatan, yang telah dibuahi berwarna berbentuk lonjong, transparan…dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePerkembangan embrio Ikan Diskus (Symphysodon aequifasciata haraldi)id
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record